Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
M Tauhid Soleman dan Jasri Usman akhirnya resmi melaksanakan tugasnya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate , usai dilantik pada Senin kemarin (26/4).
ADVERTISEMENT
Masa pemerintahan kali ini, Tauhid-Jasri akan memperjuangkan visi mereka yang diberi nama 'Ternate Andalan'. Sebelumnya, kota ini pada masa pemerintahan Burhan Abdurrahman dikenal dengan sebutan 'Bahari Berkesan'.
Salah satu tim perumus konsep Ternate Andalan, Rosydan Arbi, kepada cermat berkesempatan menjelaskan wujud visi tersebut. Akronim Ternate Andalan ini sebenarnya berasal dari kata 'Ternate Mandiri dan Berkeadilan'.
Rosydan bilang, visi mandiri merupakan tujuan ideal membangun kemandirian ekonomi masyarakat, yang menunjang proses pelayanan dan pembangunan infrastruktur fisik dan digital Kota Ternate, dengan memerhatikan tata kelola pemerintahan yang ekstraktif dan responsif.
"Serta meningkatkan kemampuan daerah dalam penyediaan layanan publik yang berkesinambungan, dengan menumbuhkan lembaga sosial dalam bingkai adat se atorang," ungkap Rosydan, Selasa (27/4).
ADVERTISEMENT
Sedangkan visi berkeadilan, kata dia, juga memiliki arti tidak diskriminasi, bahwa masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam berekonomi, mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan hukum.
Visi itu juga, lanjut dia, bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang kurang mampu. Berkeadilan pun berkaitan dengan tumbuh-kembangnya budaya masyarakat dengan memerhatikan sistem nilai dan norma sosial.
"Kenapa ide ini bisa muncul, bahwa kami berangkat dari sebuah prior knowlidge, dari tim perumus, menurunkan dalam pembahasan isu-isu aktual yang menjadi landasan utama dalam merumuskan visi-misi," jelasnya.
Ia mengatakan, Ternate Andalan ada karena Kota Ternate memang memiliki dimensi permasalahan yang serius.
Selain permasalahan kota infrastruktur secara fisik, adapun permasalahan ekonomi perkotaan yang harus dituntaskan.
Tim perumus menilai, Kota Ternate tidak lagi harus mengedepankan pembangunan fisik secara berlebihan, tapi pada intinya ialah kesejahteraan lewat kemandirian ekonomi dan adil dari semua aspek.
ADVERTISEMENT
"Apalagi adanya COVID-19, harus adanya pemulihan ekonomi dari segala aspek. Maka dari sinilah hadir visi besar yakni Ternate Mandiri dan Berkeadalian," paparnya.
Selain itu, lanjut dia, ada program prioritas yang akan dipilah menjadi program urgen untuk dimasukkan sebagai agenda 100 hari kerja.
"Termasuk persolan kekinian yang harus dituntaskan, soal sampah, krisis air bersih, dan permasalahan drainase di titik ruang kota," pungkas Rosydan.