Menikmati Pasir Putih dan Birunya Laut di Pantai Luari, Halmahera Utara

Konten Media Partner
20 Desember 2020 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak tampak bermain ombak di Pantai Luari, Halmahera Utara. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak tampak bermain ombak di Pantai Luari, Halmahera Utara. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maluku Utara dikenal memiliki beragam tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan, mulai dari wisata alam, kuliner, hingga sejarah dan budaya. Salah satunya adalah Pantai Luari. Destinasi yang terletak di Halmahera Utara ini menjanjikan keindahan pasir putih dan birunya lautan.
ADVERTISEMENT
Dengan keindahannya, Pantai Luari menjadi satu dari sekian banyak tempat wisata favorit bagi masyarakat Halmahera Utara. Tak heran jika ketika akhir pekan tiba, masyarakat akan berbondong-bondong ke pantai ini untuk sekadar melepas penat dari rutinitas.
Tak seperti kebanyakan pantai di Halmahera Utara yang berpasir hitam, di Pantai Luari pengunjung akan dimanjakan dengan hamparan pasir putih yang cantik. Untuk sampai ke lokasi ini pengunjung hanya memerlukan waktu 15 menit berkendara dari pusat kota. Wisatawan pun bisa menikmati eloknya pemandangan tatkala matahari kembali ke peraduan. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menyaksikan cantiknya matahari ketika terbit dari lokasi yang sama.
Untuk menikmati sunset, wisatawan hanya perlu bergeser ke sisi sebelah utara pantai. Sementara untuk sunrise pelancong bisa berjalan kaki ke tanjung yang dipenuhi bebatuan karang yang indah.
ADVERTISEMENT
Keindahan sunset inilah yang menarik langkah Wahyudin ke Pantai ini. Warga Kelurahan Jati, Kota Ternate ini bahkan mengaku selalu menyempatkan diri berkunjung ke Pantai Luari tiap kali bertandang ke Halmahera Utara.
“Saya kalau ke Tobelo pasti saya pergi ke Pantai Luari, alasannya hanya satu, panoramanya sangat indah dan tenang,” katanya.
Wahyudin juga menganggap Pantai Luari adalah lokasi yang cocok untuk sejenak melupakan rutinitas yang membosankan. “Saya kalau datang pasti di sore hari untuk menunggu sunset,” katanya.
Hanya dengan berkendara selama 15 menit dari pusat kota, pengunjung sudah bisa menikmati indahnya pemandnagan di Pantai Luari. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
Untuk menikmati keindahan itu, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat dan Rp 5 ribu untuk kendaraan roda dua.
Fatur Rahman, seorang pengunjung saat ditemui cermat mengatakan, Pantai Luari adalah lokasi wisata favoritnya bersama teman-teman untuk menghabiskan waktu di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
“Saya bersama teman-teman setiap akhir pekan kami ke sini, karena di sini sangat pas untuk kita kumpul-kumpul,” katanya.
Bukan hanya bersama teman-temannya, Fatur Rahman juga mengaku kerapkali mengajak keluarganya untuk menikmati indahnya Pantai Luari.
Sambil menikmati pemandangan, pengunjung juga bisa menyantap pelbagai kuliner seperti air kelapa muda dan Pisang Mulu Bebe.
Wisatawan sedang menikmati kuliner berupa Pisang Mulu Bebe dan air kelapa muda di Pantai Luari, Halmahera Utara. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
COVID-19 dan Menurunnya Pengunjung
Pandemi COVID-19 yang menyebar ke seluruh dunia sejak awal tahun ini berdampak terhadap banyak hal, tak terkecuali jumlah pengunjung di Pantai Luari.
Irwan Laelo, salah satu pengelola pantai tersebut mengaku semenjak pandemi menyeruak, pelancong yang berkunjung di pantai yang berada di perbatasan Kecamatan Tobelo dan Galela itu menurun drastis. Kondisi kemudian berpengaruh pada pendapatan.
ADVERTISEMENT
“Pendapatan sangat menurun karena adanya pandemi COVID-19,” akunya.
Jika sebelumnya saban akhir pekan pihaknya bisa memperoleh penghasilan hingga jutaan rupiah, kini untuk mendapatkan satu juta rupiah pun sulit.
Kondisi seperti itu tak lantas membuat pengelola Pantai Luari lupa untuk berderma. Menurut Irwan, semenjak adanya COVID-19, sebagian penghasilan akan disumbangkan ke masjid yang berada di Desa Luari.
“Di tahun 2020, untuk pendapatan kami (pengelola) memberikan sumbangan sebagian ke masjid,” katanya.
---
Samsul Hi Laijou