Meriahnya Pembukaan Festival Kampung Nelayan Tomalou 2020

Konten Media Partner
2 Maret 2020 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan anak nelayan dan penonton menari bersama usai pembukaan FKNT 2020. Foto: Faris Bobero/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan anak nelayan dan penonton menari bersama usai pembukaan FKNT 2020. Foto: Faris Bobero/cermat
ADVERTISEMENT
Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) 2020 resmi dibuka. Peresmian itu dilakukan oleh Plt Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Antam Novambar, yang ditandai dengan pemukulan tifa, Minggu (1/3).
ADVERTISEMENT
Opening Ceremony itu setidaknya dihadiri oleh ribuan orang. Sejak pagi mereka sudah memadati kawasan Masjid Agung Nurul Bahar, pusat FKNT 2020 dilaksanakan.
Pembukaan FKNT 2020. Foto: Rizal Syam/cermat
Pada pembukaan itu, pengunjung disuguhkan berbagai macam penampilan menarik dari masyarakat Tomalou. Mulai dari parade belasan kapal penangkap ikan, ritual foladomo atau ritual yang biasa dilakukan oleh warga Tomalou ketika hendak melaut, sampai puncaknya adalah tarian kolosal yang dilakukan oleh ratusan anak-anak kampung nelayan tersebut.
Ritual Foladomo di pesisir pantai Akedoe. Foto: Rizal Syam/cermat
Rasa haru dan bangga terpancar di tiap wajah masyarakat Tomalou melihat suksesnya acara pembukaan tersebut.
Tak cuma warga Tomalou, para tamu undangan juga tampak terkesima dengan penampilan itu. “Event-nya sangat luar biasa. Mereka (warga Tomalou) memiliki potensi yang istimewa. Dengan segala keterbatasannya, kita lihat mereka bisa maksimal menunjukkan bahwa mereka ada kemampuan,” ucap Antam.
Tarian kolosal dari ratusan anak nelayan. Foto: Faris Bobero/cermat
Menurut Antam, ketika tiba di Tomalou, ia langsung tahu bahwa masyarakat di sana begitu mengandalkan laut.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi pemicu bagi pemerintah pusat untuk terus memerhatikan para nelayan di kampung Tomalou.
Penari kolosal beratraksi menggunakan bambu/huhate alat pancing nelayan Tomalou. Foto: Faris Bobero/cermat
“Tujuan kita ke sini, selain untuk menyukseskan kegiatan ini, kita mempelajari sepintas, ada tim yang mendalami, keperluan apa yang harus kita dorong dari pusat untuk mereka,” katanya.
Menurut Antam, apa yang terlihat di Tomalou bisa menjadi contoh bagi wilayah lain yang memiliki keunggulan di bidang kelautan dan perikanan untuk mensejahterakan masyarakat.
Tarian kolosal ratusan anak nelayan di atas laut. Foto: Faris Bobero/cermat
Sebelumnya, sudah ada bantuan berupa kapal penangkap ikan yang berjumlah 13 unit. Namun, kata Antam, tak menutup kemungkinan pihaknya bakal menambah bantuan tersebut.
“Sebab menurut evaluasi kami. Dari seluruh wilayah yang kita kasih bantuan, yang paling menonjol hasilnya, atau maksimal penggunaannya itu di Maluku Utara. Daerah lain, misalnya di bagian barat itu tak seberapa. Di sini luar biasa,” tuturnya.
Seorang nelayan tua yang dibopong menggunakan perahu. Foto: Faris Bobero/cermat
Antam bahkan bermimpi akan ada gelaran mancing bertaraf internasional yang dilakukan di Maluku Utara. Sebab menurutnya, perkembangan kelautan dan perikanan erat dengan pertumbuhan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Festival Kampung Nelayan Tomalou 2020 ini bakal dilangsungkan sampai 8 Maret. Ada banyak acara menarik selama FKNT 2020 berlangsung, seperti lomba renang, lomba mancing, lomba permainan anak nelayan, cerdas cermat nelayan, kuliner serba ikan, dan pentas budaya maritim akan tersaji di dalam gelaran yang diberi tajuk Menjaring Kekuatan di Atas Sampan ini.
Penonton memadati area FKNT. Tampak di bagian atas bangunan Masjid Nurul Bahar Tomalou, juga dipenuhi penonton.
Selain Antam, hadir pula di acara pembukaan tersebut, perwakilan kedutaan besar Spanyol, Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba, Sultan Tidore Husein Sjah, Kapolda Malut Brigjen Pol. Rikwanto, dan wali kota Ternate Burhan Abdurahman.