Konten Media Partner

Motoris Speed Boat Rute Ternate - Sofifi Terkendala Jarak Pandang

30 April 2019 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faisal Din, motoris speed boat rute Ternate - Sofifi di Pelabuhan Semut, Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate, Maluku Utara. (Foto: Rizal Syam/cermat)
zoom-in-whitePerbesar
Faisal Din, motoris speed boat rute Ternate - Sofifi di Pelabuhan Semut, Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate, Maluku Utara. (Foto: Rizal Syam/cermat)
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, Ternate dilanda cuaca buruk. Hujan deras disertai angin kencang membuat aktivitas masyarakat sedikit terganggu.
ADVERTISEMENT
Salah seorang yang merasakan dampak tersebut adalah Faisal Din. Ia sehari-hari bekerja sebagai motoris speed boat yang melayani rute Ternate - Sofifi.
Beberapa waktu lalu, Pengamat Metereologi dan Geofisika, Justia P.D Galensong, mengatakan gelombang di perairan Maluku Utara berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter.
Kendati gelombang tersebut tergolong cukup tinggi, namun bagi Faisal, hal itu bukanlah kendala utama, melainkan jarak pandang yang kian pendek.
"Ini hanya hujan saja. Kalau untuk ombak masih bisa-lah, tapi kabut itu yang (menjadi) kendala," ucap Faisal saat ditemui cermat di Pelabuhan Semut, Mangga Dua, Ternate, Selasa (30/4).
Faisal bilang, pada saat tertentu kabut bisa begitu tebal. Bahkan menurut dia, tidak hanya Pulau Tidore yang hilang dari pandangan, tapi juga kapal-kapal yang berlabuh di lepas pantai antara Ternate dan Tidore. Semua seakan 'hilang' ditelan kabut.
Aktivitas pelayaran speed boat rute Ternate - Sofifi. Nampak kabut tebal menutup separuh daratan pulau Halmahera. (Foto: Rizal Syam/cermat)
"Kami biasanya pakai GPS. Kalau itu tidak ada, kami pakai kompas. Kalau tidak ada juga ya manual saja," kata pria yang menakhodai speed boat berkapasitas 15 orang ini.
ADVERTISEMENT
Menanggapi cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, Faisal mengatakan bahwa, mereka tetap akan patuh pada kebijakan Syahbandar. Ia bilang, jika Syahbandar tidak mengizinkan maka mereka tentu tidak akan berlayar.
"Kami juga takut. Ini soal keselamatan. Kadang kalau kami pikir kondisinya kurang bagus, walau penumpang sudah penuh, kami belum akan berangkat," ujarnya.
Faisal juga mengakui bahwa terjadi penurunan jumlah penumpang dikarenakan kondisi cuaca. "Banyak yang memilih naik kapal feri," ucapnya.
Biasanya, dalam sehari ia bisa bolak-balik Ternate - Sofifi sebanyak dua kali. Tapi kini hanya bisa sekali. "Dari Ternate ke Sofifi, habis itu balik ke Ternate lagi langsung pulang," tandas Faisal.
Novi, salah seorang penumpang yang baru tiba dari Sofifi menerangkan kekhawatirannya terkait cuaca. "Kalau takut pasti ada ya, apalagi lihat cuaca kayak begini, hujan terus. Tapi tong (kami) berdoa saja, semoga tidak ada apa-apa," ucap perempuan yang menjadi pegawai di salah-satu instansi Pemerintah Provinsi Maluku Utara itu.
ADVERTISEMENT
---
Rizal Syam