Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
PDAM: Danau Ngade Layak Jadi Air Minum Warga Ternate
30 Agustus 2021 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Danau Ngade ini memang sejak 2018 sudah ditetapkan sebagai air bersih layak dikonsumsi.
"Air Danau Ngade ini sangat berkualitas dikomsumsi masyarakat, karena di sana memakai filterisasi dan setiap enam bulam sekali uji sampel air ini di laboraturium air di Manado," kata Thamrin.
Ia mengaku, sebenarnya pihaknya bukan tak mau melakukan uji sampel air Danau Ngade di laboratorium Kota Ternate.
"Bukan ragu dengan hasil uji laboraturium di Ternate, namun kualitas pembacaan untuk sampel air ini masih dibawa rata-rata. Karena kami butuh validasi data yang kuat jadi harus ke Manado," ujarnya.
Ia menjelaskan, pemakaian air di Danau Ngade untuk dikomsumsi ke masyarakat itu perdetik 23-25 liter.
Prosesnya, kata dia, usai mengambil air baku dari danau, kemudian difilterisasi sampai proses naik, lalu dibuang 40 persen, dan dipakai 60 persen untuk dibuang ke reservoir (penampungan) untuk dilanjutkan distribusi ke beberapa bak tampungan air.
ADVERTISEMENT
"Jadi untuk target lamanya distribusi air Danau Ngade itu bisa bertahan dikonsumsi masyarakat Ternate tidak tahu. Karena kami tugasnya sebagai operator, semua berada di pihak Balai Wilayah Sungai Maluku Utara yang lebih tahu kapan air danau ini bisa habis terpakai sesuai survei yang dipakai oleh Balai," jelasnya.
Namun, ia juga sudah sampaikan ke pihak Balai, untuk bisa mangatasi sejumlah masalah jika ditemukan kendala dalam proses pengambilan air di Danau Ngade.
"Kami selaku operator sifatnya mengambil dari sumber kemudian mengolah layak, kemudian distribusi ke konsumen. Sehingga persoalan air bersih ini menjadi tanggung jawab bersama, antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah yakni kabupaten/kota," pungkasnya. (SAR)