Konten Media Partner

Pedagang Sayur di Pasar Higienis Ternate Keluhkan saat Diminta Kosongkan Lapak

22 Maret 2023 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi pedangan sayur yang dibongkar dan akan ditempati pedagang kain gorden. Foto: Samsul/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi pedangan sayur yang dibongkar dan akan ditempati pedagang kain gorden. Foto: Samsul/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara, membongkar paksa sejumlah tempat jualan pedagang sayur di Pasar Higienis, Kelurahan Gamalama.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pedagang sayur dipaksa meninggalkan tempat jualannya karena lokasi tersebut akan diisi pedagang kain gorden, yang diduga menyewa lokasi itu dengan bajet puluhan juta rupiah selama satu bulan.
Salah satu pedagang kepada cermat, mengaku setiap hari mereka membayar retribusi pasar kepada petugas, tetapi sekarang mereka dipaksa untuk tidak lagi berjualan.
"Retribusi di karcis itu itu tercatat Rp 2000 rupiah, tetapi petugas batagi Rp 5000 rupiah, dan kami bayar itu. Sekarang kami pedagang dipaksa untuk tidak lagi berjualan di tempat itu, tetapi anehnya kami keluar baru mereka isi pedagang kain gorden," ucap pedagang yang enggan disebutkan namanya, Rabu (22/3).
Ia menambahkan, kalau Disperindag melarang untuk berjualan di tempat tersebut dengan alasan untuk kepentingan pembangunan pasar atau lainnya itu sah-sah saja.
ADVERTISEMENT
"Kami pasti menerima, tapi ini mereka kasih keluar pedagang dan kasih masuk pedagang lainnya," sesalnya.
Ia bilang, pihaknya menerima informasi akan ada lima lapak pedagang gorden yang akan membangun untuk berjualan di situ dengan menyewa dengan bajet puluhan juta rupiah.
"Tahun lalu kami dengar di angka Rp 10 juta per satu bulan, sekarang sudah sampai Rp 30 juta," akuinya.
Terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Perindag Kota Ternate, Muchlis S Djumadil ketika dihubungi cermat berulang kali untuk konfirmasi mengenai hal tersebut, belum merespons hingga berita ini dipublish.