Konten Media Partner

Pembangunan Jembatan Tomadore di Maluku Utara, Jadi Tema Diskusi Nasional

8 September 2020 19:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dede Sumarna selaku Dekan Fakultas Teknik Bumi Hijrah (Kiri) bersama Rektor Bumi Hijrah Sarbaini A. Karin. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dede Sumarna selaku Dekan Fakultas Teknik Bumi Hijrah (Kiri) bersama Rektor Bumi Hijrah Sarbaini A. Karin. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Fakultas Teknik Universitas Bumi Hijrah Maluku Utara kembali menyelenggarakan webinar kedua, setelah webinar pertama, yang dilakukan pada 14 Agustus 2020, kemarin.
ADVERTISEMENT
Menariknya, pada diskusi kali ini, mengangkat tajuk ‘Prospek Pembangunan Jembatan Ternate, Maitara, Tidore. (Baca: Jembatan Tomadore).
Dekan Fakultas Teknik Universitas Bumi Hijrah Dede Sumarna, yang juga selaku ketua pelaksana, kepada cermat, Selasa (8/9) mengatakan, pada diskusi kedua kali ini, jumlah pendaftar, sampai Senin 8 September 2020, sebanyak 720 orang.
Menurutnya, kegiatan webinar ini sebagai bukti nyata Fakultas Teknik mengambil peran strategis dan aktif dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur yang ada di Maluku Utara.
“Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 12 September 2020 pukul 09.00.WIB hinga 12.00 WIB, dengan mengadirkan pembicara utama yakni Jhon Wempi Wetipu Wamen PUPR, Hedy Rahadian selaku Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR, Prof. Hadi U. Oemono selaku ahli geoteknik, serta Santrani Ms. Abusama sebgagai Kadis PUPR Maluku Utara.” katanya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama universitas Bumi Hijrah Malut, Universitas Sanggabuana Bandung, Ikatan Ahli Teknik Penyehatan, Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Malut, dan Kementerian PUPR.
Untuk pendaftaran, para peserta dapat mendaftar pada link https://bit.ly FORM_PENDAFTARAN_WEBINAR_UNIBRAH. Ia berharap, seluruh stakeholder Maluku Utara dapat mengikuti kegiatan ini.
Sementara itu, Rektor universitas Bumi Hijrah Maluku Utara Sarbaini A. Karim menyampaikan bahwa, sesuai PP No.13 tahun 2007 tentang perubahan atas PP No. 26 tahun 2008 tentang RT/RWN kota Ternate ditetapkan menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Sedangkan Kota Tidore Kepulauan (Tikep) ditetapkan menjadi pusat kegiatan wilayah (PKW) untuk mendukung keberadaan PKN Ternate.
katanya, Kota Ternate merupakan Main Gate Maluku Utara yang ditetapkan menjadi Kawasan Strategis Provinsi (KSP), yang terintegrasi dengan kawasan sekitarnya seperti Tidore, Ternate dan Sofifi. Namun, secara geografis terpisahkan lautan sehingga aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah juga terbatas.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan dengan adanya webinar ini, diharapkan adanya sinergi, kolaborasi, harmonisasi dari Pemerintah Pusat dan Provinsi sehingga persamaan persepsi dan visi untuk pembangunan jembatan Ternate-Maitara-Tidore bisa direalisasikan untuk pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dan ekonomi antar wilayah,” harapnya.
---
M Yamin Yakub