Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Peneliti Stikmah Tobelo Temukan 42 Senyawa di Alam Halmahera
12 Februari 2020 19:37 WIB
![Belantara hutan di Desa Kao, Halmahera Utara, Maluku Utara. Foto: Adlun Fikri/cermat](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1581510582/lj3cbud55vpv7waznrrn.jpg)
ADVERTISEMENT
Mungkin pamor Pulau Halmahera tak setenar daerah lain. Tapi jangan salah, daratan seluas 17.780 meter persegi ini menyimpan kandungan alam yang melimbah.
ADVERTISEMENT
Termasuk obat-obat herbal, yang oleh masyarakat di Maluku Utara dikenal dengan sebutan rorano atau obat tradisional.
Setidaknya, ini diakui oleh Ketua Tim Riset Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera (STtikmah) Tobelo, Halmahera Utara, dr. Arend L Mapanawang.
"Sebanyak 42 senyawa yang kami temukan dan kembangkan berasal dari alam Halmahera," ungkap Arend, saat ditemui cermat di ruangannya, Rabu (12/2/2020).
Sedikit menyentil pada sisi sejarah, Arend menegaskan bahwa, alam Halmahera sangat kaya dengan rempah-rempah.
Menurut dia, tidak heran jika pada Abad 16, Bangsa Spanyol, Portugis, Inggris hingga Belanda, 'nekat' menempuh perjalanan bermil-mil melintasi lautan.
Saat ini, kata dia, lewat Stikmah Tobelo yang menjadi salah satu kampus inovatif pertama di Indonesia Timur, ingin mengembalikan kejayaan rempah-rempah itu melalui pengembangan obat herbal.
ADVERTISEMENT
"Kita kembalikan kejayaan negeri ini menjadi negeri herbal. Karena rempah itu erat kaitannya dengan herbal," jelasnya.
"Kalau dulu kan buah pala dan cengkih. Tapi sekarang kan banyak. Ada pada buah, kulit, tangkai, akar, hingga laut," tambahnya.
Kendati Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim, namun kepedulian pemerintah dalam mengembangkan segala potensi dari laut masih kurang."Terutama dalam bentuk herbal marine," tandasnya.