Konten Media Partner

Penenun Batik Khas Toboleu di Ternate Tersisa 4 Orang

27 Mei 2022 15:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatihan menenun kain batik khas Toboleu di Benteng Oranye, Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Sansul Sardi/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan menenun kain batik khas Toboleu di Benteng Oranye, Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Sansul Sardi/cermat
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah penenun kain batik khas Toboleu di Kota Ternate tersisa 4 orang. Ini membuat kerajinan tangan tersebut mulai meredup.
ADVERTISEMENT
"Mereka menekuni ini tidak di usia produktif lagi," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Ternate, Merliza M. Tauhid, Jumat (27/5).
Sadar akan hal itu, Dinas Perindag, Dinas Koperasi dan UKM serta Dekranasda, berkolaborasi lewat pendampingan dan diversifikasi produk.
"Pelatihan ini menggunakan teknik gedogan dan alat tenun bukan mesin," ujar Merliza di lokasi kegiatan yang dipusatkan di Benteng Oranje Ternate.
Kegiatan yang dimulai sejak Senin (23/5) hingga Jumat (5/6) tersebut, diikuti 20 orang peserta. "Ditambah 4 penenun senior," ucapnya.
Kegiatan yang dibiayai lewat DAK non-fisik Kementerian Perindustrian ini, kata Merliza, bertujuan menciptakan penenun baru. "Karena saat ini SDM sangat minim," tandasnya.
Dalam pelatihan, sambung Merliza, melibatkan komunitas serta ibu rumah tangga. "Kami harap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dekranasda dengan segala jejaring akan berusaha agar ada pelatihan lanjutan. "Termasuk bantuan peralatan," harapnya.
Direktur Utama PT. Bank Artagraha Internasional Tbk, Christina Harapan, mengakui bahwa saat ini sulit menemukan tenun tradisional seperti batik Toboleu.
"Nanti kami coba jejaki beberapa aspek kerja sama yang bisa kita dorong untuk Kota Ternate," ucap Christina dalam kunjungan di lokasi kegiatan.
Ia bilang, sebagai bank swasta, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri. "Kami butuh dukungan dari pemkot dan stakeholder yang ada," tandasnya.
"Kita ingin berkolaborasi dengan pemkot. Tidak hanya di bidang tenun, tapi juga kuliner. Intinya, berpotensi untuk pemulihan ekonomi ke depan," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMK Ternate, Hadi Hairudin, mengaku tetap berupaya memberi pembekalan dan keterampilan. Terutama pada generasi muda.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat sendiri, pengrajin tenun di Ternate ini sudah hampir punah. Jadi paling tidak lewat pelatihan ini bisa menambah penenun muda," ujarnya.
Ke depan, Dinas Koperasi dan UKM akan menyiapkan rumah produksi. "Nanti kita survei dulu, agar mereka bisa kembangkan usahanya," pungkasnya.
---
Sansul Sardi