Penguatan Ternate jadi Pulau Geopark Nasional

Konten Media Partner
19 Maret 2020 6:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batu Angus Kota Ternate. Foto: Boby Hamsyr/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Batu Angus Kota Ternate. Foto: Boby Hamsyr/cermat
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata Kota Ternate, Maluku Utara saat ini telah mempersiapkan Kota Ternate menuju Pulau Geopark Nasional. Hal ini, diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2019 tentang Taman Bumi atau Geopark.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya Perpres nomor 9 tahun 2019 tentangan pengembangan Taman Bumi atau Geopark, menjadi peluang besar bagi Ternate. Ini kesempatan besar karena secara eksistensi potensi, Ternate sudah memiliki, tinggal bagaimana caranya mengelola ini dengan baik,” ujar Rizal Marsaoly, Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate kepada cermat, Rabu (18/03/2020).
Salah satu geopark di Ternate, kata Rizal, yang tak ada di daerah lain, adalah Batu Angus, atau lava dari erupsi Gunung Gamalama, 283 tahun silam, menjadi hamparan batuan gosong yang menjulur hingga ke pantai. Luasnya sekira 7 kilometer. Dalam bukunya Bijdragen tot de kennis der Residentie Ternate, 1890, menulis, erupsi besar itu terjadi pada 1737.
Saat ini, kata Rizal, sudah penguatan tahap kedua. Selain itu, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman sudah menandatangani pengusulan Ternate Pulau Geopark Nasional.
Susana FGD di Grand Fatmah Café. Foto: Isitmewa
Penguatan kedua itu dilakukan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dihelat Dinas Pariwisata Kota Ternate, Rabu (18/3) di Grand Fatmah Café. FGD tersebut bertajuk ‘Menakar Potensi Geoheritage Pulau Ternate Menuju Geopark Nasional”, dan dihadiri sejumlah pimpinan SKPD, komunitas, pengelola industri pariwisata, dan media.
ADVERTISEMENT
Tampil tiga pemantik diskusi dalam FGD tersebut yakni, Rizal Marsaoly (Kadispar Kota Ternate), Abdul Kadir Deddy Arif (Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Maluku Utara), dan Zandry Aldrin (Ketua Jaringan Komunitas Ternate).
Dalam diskusi, Deddy memaparkan hasil identifikasi geosite (konsep manajemen pengembangan suatu kawasan secara berkelanjutan yang memadu-serasikan tiga keanekaragaman alam, yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity) dan keragaman budaya (culture diversity).
Para pemantik diskusi Menakar Potensi Geoheritage Pulau Ternate. Foto: Istimewa
Sementara Zandry menyatakan apresiasinya atas hasil identifikasi yang menunjukkan Ternate memiliki potensi alam yang luar biasa. "Kami tinggal menggerakkan komunitas dan aktifasi pemuda untuk menciptakan kreatifitas di setiap destinasi tersebut," tuturnya.
Semantara itu, Rizal Marsaoly menjelaskan bahwa, tema ini berawal dari diskusi kecil bertajuk Bacarita kampung Wisata yang digelar beberapa waktu lalu di Batu Angus, salah satu objek wisata alam yang hendak diaktifasi secara serius.
ADVERTISEMENT
"Ternyata rekan-rekan IAGI merespon dan mengemukakan fakta empiris bahwa Ternate memiliki potensi wisata akibat proses geologis yang tersebar di beberapa kecamatan di Pulau Ternate. Hal itu kemudian ditindaklanjuti dengan identifikasi lapangan dan FGD," tutur Rizal.
Menurutnya, potensi geopark ini semakin melengkapi keunggulan pariwisata Kota Ternate dengan segala keunikannya. "Kita melihat dengan menggarap potensi ini secara serius, maka diharapkan mampu meningkatkan PAD. Itu sebabnya, konsep ini harus dikerjakan bersama SKPD terkait," tambahnya.
Menyiasati potensi tersebut, sebagai peserta PKN II yang sedang berlangsung di Surabaya, Rizal mengangkat tema projek perubahan Pengelolaan Geopark Ternate melalui GEBIOCUL Tourism. GEBIOCUL sendiri adalah akronim dari Geology, Biology, and Culture.
Pengamat Kota, Rosydan Arbi dalam forum itu menyatakan bahwa Pemkot Ternate perlu menjadikan hasil identifikasi sebagai suatu kekuatan potensi untuk memajukan pariwisata Ternate. "Sumber PAD Ternate mestinya lebih besar dari sektor pariwisata. Dan tentu butuh kolaborasi antar SKPD dalam mendorong geopark melalui kebijakan yang komprehensif," tambahnya.
ADVERTISEMENT