Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Maluku Utara (Malut) periode 2019-2023 resmi dilantik di Hotel Ayu Lestari, Kelurahan Bastiong, Ternate Selatan, Ternate, Rabu (25/9).
ADVERTISEMENT
Pelantikan itu dihadiri langsung Ketua Umum MTI, Prof Dr Ir Agus Taufik Mulyono. Saat ditemui cermat usai pelantikan, Agus menyebut MTI itu organisasi profesi yang yang berdiri sejak tahun 1995.
Namun, untuk wilayah Maluku Utara, usia organisasi ini masuk tahun ketujuh. Hanya saja, enam tahun terakhir, proses pelantikannya selalu digelar di Jakarta.
"Ini pelantikan pertama dibuat di Maluku Utara. Jadi MTI itu umurnya sudah cukup panjang dan memiliki 23 MTI wilayah. Kehadiran MTI wilayah itu kembali kepada apa itu tugas dan tujuan MTI itu didirikan," ujar Agus.
Agus bilang, diberi nama masyarakat, karena kehadiran MTI untuk menampung persoalan-persoalan yang terkait dengan masyarakat.
"Bukan karena keahilan. Karena rata-rata anggotanya dari masyarakat. Dari yang mengatur kebijakan, yang melaksanakannya, hingga yang menegakkan hukum," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, setelah pelantikan ini, MTI Maluku Utara bisa berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder, mencari solusi-solusi terbaik dalam menyelesaikan sejumlah persoalan transportasi.
"Kemudian meyakinkan kepada pemerintah pusat, untuk menyelesaikan persoalan konektivitas transportasi antar kepulauan. Ini sangat penting," ungkapnya.
"Segera membangun edukasi, advokasi, dan fasilitasi, terutama kepada stakeholder dan manusia-manusianya untuk menciptakan transportasi yang beradab," tambahnya.
Sementara itu, Ketua MTI Wilayah Maluku Utara, Ramly Rasyid, yang baru saja dilantik, kepada media, menuturkan, sebelum tiba acara pelantikan, pihaknya sudah membuat pertemuan-pertemuan untuk membahas program kerja.
"Jadi nanti ketika kita buat rapat kerja (raker), kita sudah dimudahkan. Apalagi nanti kita juga mau buat dialog, kita akan tahu apa yang harus kita lakukan," ujar Ramly.
ADVERTISEMENT
Ramly menambahkan, kehadiran MTI untuk mengadvokasi serta memediasi masalah-masalah transportasi di Maluku Utara.
"Seperti masalah Gojek dan Ojek pangkalan kemarin itu. Itu yang paling kita pikirkan. Karena ini masalah transportasi di era 4.0," katanya.
---
Rajif Duchlun