Perjalanan Politik Tauhid-Jasri Jadi Pemenang Pilkada Ternate

Konten Media Partner
25 April 2021 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M Tauhid Soleman dan Jasri Usman saat melakukan pendaftaran di KPU Kota Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
zoom-in-whitePerbesar
M Tauhid Soleman dan Jasri Usman saat melakukan pendaftaran di KPU Kota Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
ADVERTISEMENT
M Tauhid Soleman dan Jasri Usman akhirnya dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate pada Senin (26/4). Perjalanan politik birokrat-politisi ini mendapat perhatian, karena sejak awal sempat diragukan bisa melaju ke panggung Pilkada 2020.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan liputan kru cermat, sepanjang tahun 2020, Tauhid menjadi salah satu tokoh yang jatuh-bangun bisa mengantongi rekomendasi partai untuk bertarung di Pilkada Ternate.
Berita yang diterbitkan cermat, pada 27 Juni 2020, DPW Nasdem mulanya mendorong paket M Tauhid Soleman bersama Nursia Abdulharis.
Saat itu, Ketua DPW Partai Nasdem Maluku Utara, Ahmad Hatari, mengatakan rekomendasi untuk Tauhid-Nursia memang sudah tuntas. Hanya saja pihaknya memberikan batas waktu ke Tauhid-Nursia untuk memenuhi syarat pencalonan.
"Rekomendasi final. Tetapi, Pak Tauhid sama Ibu Nursia, harus menambah perahu (partai) karena Nasdem cuma tiga kursi. Sebelum September, harus menambah tiga kursi lagi, entah dari partai apa, dari perjuangan mereka sendiri," ujar Hatari.
Ia bilang, sampai batas waktu yang ditentukan, apabila Tauhid-Nursia belum mendapatkan dukungan partai lain untuk memenuhi syarat pencalonan, maka Nasdem akan mengevaluasi kembali dukungan mereka.
ADVERTISEMENT
Nasdem memang mengeluarkan rekomendasi untuk Tauhid-Nursia pada 17 Maret 2020 dan memberikan ‘deadline’ selama empat bulan untuk menambah dukungan atau tepatnya pada 17 Juli 2020.
Berita yang terbit pada 18 Juli 2020, Nasdem kembali memberikan kesempatan kedua untuk Tauhid-Nursia atau diperpanjang batas waktu melengkapi dukungan rekomendasi.
“Jika dalam waktu sepekan ke depan Tauhid dan Nursia masih gagal mendapatkan tambahan parpol, mereka tetap akan diberi tambahan waktu lima hari lagi,” ujar Hatari.

Kejutan PKB-Nasdem

Tauhid nyaris tak punya peluang ketika menjelang batas waktu yang diberikan Nasdem. Hal itu karena Nasdem sendiri mempunyai seorang kader yang ikut berburu rekomendasi, yakni Muhammad Asghar Saleh.
Sementara, Asghar Saleh berpasangan dengan politisi Partai Golkar Muhammad Hasan Bay. Saat itu, Hasan Bay-Asghar juga sudah mengantongi dukungan Hanura. Proses mendapatkan partai di tanah Ibu Kota pun berlangsung dramatis dan penuh kejutan.
ADVERTISEMENT
Berita yang terbit pada Kamis, 27 Agustus 2020, membuat publik akhirnya mau tak mau menerima kenyataan yang tak diduga sebelumnya.
Pemberitaan paket Iswan Hasjim-Jasri Usman yang menguat sontak berubah setelah beredarnya foto-foto Tauhid Soleman berdampingan dengan Jasri Usman, dengan latar logo Partai Nasdem.
Ketua DPW PKB Maluku Utara, Jasri Usman, saat itu mengaku kalau Nasdem bersama PKB berkoalisi di Pilkada Ternate, maka keduanya dipastikan melenggang ke tahapan pendaftaran.
"PKB 4 kursi, Nasdem 3 kursi, jumlah 7 sudah cukup. Syarat 20 persen, jadi plus 1 kursi," ujar Jasri.
Tauhid-Jasri akhirnya resmi berpasangan setelah mereka tiba di Ternate, pada 30 Agustus 2020, membawa pulang kepastian kedua dukungan: PKB-Nasdem.
Tauhid bahkan tiba di Bandara Babullah tanpa penjemputan yang meriah. Ia lantas berjalan seorang diri tak ada pengawalan ketat, menuju mobil. Sesuatu yang terlihat biasa, tapi sangat mengejutkan publik Ternate.
ADVERTISEMENT
"Dengan dukungan dua partai besar (PKB-Nasdem) ini, saya yakin Tauhid Soleman dan Jasri Usman akan menang, apalagi saat ini PKB adalah pimpinan di DPRD Kota Ternate," ucap Tauhid.
"Meski saya tidak berjodoh dengan PPP, tapi berjodoh dengan PKB, bahkan kursi yang dimiliki PKB melibihi kursinya PPP," tambahnya.

Pertarungan Dimulai

Empat paket pasangan calon (paslon) akhirnya resmi ditetapkan KPU Kota Ternate pada 23 September 2020 dengan Nomor SK: 85/PL.02.3-Kpt/8271/Kota/IX/2020.
Keempat paslon itu adalah Merlisa Marsaoly dan Juhdi Taslim yang diusung PDI-P, PKS, PAN, PBB, Berkarya, dan PSI. Merlisa-Juhdi mendapatkan nomor urut 1. Tauhid Soleman dan Jasri Usman diusung dua partai yakni PKB dan NasDem serta turut didukung Garuda. Mereka mendapatkan nomor urut 2.
Tauhid Soleman saat blusukan di Pasar Dufa-Dufa, Kota Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
Muhammad Hasan Bay dan M Asghar Saleh diusung serta didukung partai Golkar, Gerindra, Hanura, juga Gelora. Sementara Yamin Tawary dan Abdullah Tahir mendapatkan nomor urut 4 dengan partai pengusung Demokrat, PPP, dan Perindo.
ADVERTISEMENT
Setelah proses kampanye berjalan, keempat paslon terus berusaha berburu dukungan warga Ternate. Visi-misi hingga program pun terus disuarakan, dari satu titik ke titik kampanye. Tapi, pemilihan serentak 9 Desember 2020 menjawab semuanya.

Berakhir di MK

Hasil rekapitulasi suara Pilkada Ternate akhirnya ditetapkan KPU Kota Ternate, pada 16 Desember 2020, di Hotel Sahid Bela, Ternate.
KPU menetapkan Tauhid-Jasrid sebagai pemenang berdasarkan hasil rekapitulasi suara di 422 TPS yang tersebar di 8 kecamatan di Kota Ternate.
"Hasil rekapitulasi suara di semua kecamatan menetapkan suara untuk pasangan nomor urut 1 Merlisa - Juhdi Taslim sebanyak 19.942. Sedangkan pasangan nomor urut dua sebanyak 28.022," ucap Ketua KPU Kota Ternate M. Zen. A. Karim.
Sementara pasangan nomor urut 3 yakni Muhammad Hasan Bay - Asghar Saleh 26.307 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 4 Yamin Tawari - Abdullah Tahir meraih suara sebanyak 18.980.
ADVERTISEMENT
Perbedaan angka Tauhid-Jasri dan Hasan Bay-Asghar Saleh bahkan sempat menjadi pembicaraan publik karena terbilang unik, yakni menyamai angka tinggi Gunung Gamalama Ternate, 1715.
Tauhid Soleman saat berkampanye di Kelurahan Kulaba, Kota Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
Penetapan itu ternyata berbuntut panjang. Pihak Hasan Bay-Asghar Saleh membawa hasil Pilkada Ternate ke meja Mahkamah Konstitusi (MK).
Sidang-sidang berlangsung lama. Kuasa hukum pasangan nomor urut tiga, melalui Wakil Kamal, pada sidang perdana yang berlangsung 29 Januari 2021, membacakan sejumlah dalil maupun petitum, salah satunya meminta agar MK memutuskan PSU di lima kecamatan.
Namun, proses sengketa Pilkada Ternate akhirnya mencapai puncaknya setelah MK memutuskan menolak permohonan perselisihan hasil pemilihan (PHP) pasangan calon M Hasan Bay-Asghar Saleh, 22 Maret 2021.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan alat bukti, MK memutuskan hanya 4 tempat pemungutan suara (TPS) yang memenuhi syarat untuk dilakukan PSU. Keempat TPS tersebut adalah TPS 01, TPS 05, TPS 06 dan TPS 12 di Kelurahan Makassar Timur, Kecamatan Ternate Tengah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, berdasarkan penghitungan MK, walaupun seluruh pemilih di 4 TPS tersebut memilih Pemohon tetap tidak relevan mengubah peringkat perolehan suara Pilkada Ternate.
KPU Ternate, pada 26 Maret 2021 akhirnya resmi menetapkan pleno kembali berdasarkan salinan dari hasil sidang-sidang MK. Pasangan TULUS akhirnya mulus menuju pelantikan. Sebuah perjalanan politik yang melelahkan sekaligus mengejutkan.
Selamat Tauhid-Jasri. Selamat berbenah untuk Ternate!