Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pesan Bupati Morotai untuk Gekrafs Maluku Utara
26 Juni 2021 8:51 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Benny saat pertemuan di Sahid Bella Hotel Ternate, Jumat (25/6) malam. Pertemuan tersebut juga membahas kesiapan pelantikan DPW Gekrafs Maluku Utara (Malut) yang akan diselenggarakan di Pulau Morotai pada Agustus mendatang.
Hadir dalam pertemuan tersebut yakni Ketua DPW Gekrafs Malut Imran Guricci, Sekertaris Gekrafs Malut Mashur Tomagola, Wakil Ketua satu Firman La Doane, dan Faris Bobero, Ketua 8.
Benny mengajak, pengurus Gekrafs Malut memulai Gerakan ekonomi untuk pengabdian pada masyarakat.
Benny bilang, meski saat ini, laju perubahan terus terjadi, negara-negara luar sudah tuntas membicarakan revolusi industri 4.0 hingga era society 5.0
“Namun, hingga saat ini, ibu-ibu petani di Malut, khususnya yang ada di Morotai, masih kesulitan menggunakan teknologi seperti handphone. Belum lagi, petani kita lebih banyak pada tanaman tahunan, bukan bulanan,” ungkapnya, dalam diskusi membahas peran Gekrafs Malut.
“Ide banyak. Tapi, kualitas apa tidak?,” tantang Benny, agar Gekrafs Malut mulai mempersiapkan program dan aksi kedepan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Benny bilang, pihaknya saat ini sedang fokus mengembangkan petani milenial di Pulau Morotai. Ia melihat, sebelumnya, modal usaha seringkali menjadi masalah klasik. Meski faktanya, ide kreatif juga berpengaruh signifikan dalam merintis sebuah bisnis. Sebab itu, Pemda Morotai haadir--memfasilitasi kedua-duanya.
Sebagai contoh di Desa Mira di Morotai, ada kelompok tani beranggotakan 10 orang. Baru mulai menanam sejak Februari 2021 dan Awal Juni mulai panen rutin setiap minggunya hingga akhir tahun nanti.
“Di perkirakan dengan lahan 0,5 hektare yang sudah mereka kelola sekarang dapat menghasilkan Rp120 juta pertahun. Target mereka akan perluas lahan menjadi 1 hektare sehingga bisa menghasilkan Rp 240 juta pertahun,” katanya.
“Program Swasembada Horti ini selain mensejahterakan petani, penanaman tomat dan cabe di setiap kecamatan ini juga sangat membantu menurunkan harga beli tomat dan cabe di masyarakat sekitar 50%,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Morotai Siap Jadi Tuan Rumah Pelantikan Gekrafs Malut
Bupati Pulau Morotai itu juga memberikan dukungan pada orang muda di Gekrafs Malut. Sebab itu, ia mengatakan, Morotai siap menjadi tuan rumah untuk pelantikan DPW Gekrafs Malut pada Agustus mendatang. Ia juga akan masuk dalam struktur sebagai penasehat.
“Morotai terbuka untuk pelantikan Gekrafs Malut. Kalau mau mengabdi untuk negri ini, mari kita berkolaborasi,” ujar Benny.
Ketua DPW Gekrafs Malut Imran Guricci mengatakan, dukungan Bupati Pulau Morotai ini menambah spirit teman-teman Gekrafs. Selain itu, Panitia pelantikan Gegrafs Malut, saat ini pun sudah mulai dibentuk.
“Wakil Ketua satu Gekrafs Malut Firman La Doane ditukjuk menjadi Ketua Panitia Pelantikan dan Faris Bobero Ketua 8 sebagai Sekertaris Panitia Pelantikan. Bissmillah, ini akan berlangsung di Pulau Morotai pada Agustus mendatang,” kata Imran.
ADVERTISEMENT