Konten Media Partner

Petugas Taman Landmark Ternate Mogok Kerja karena Gaji Tak Kunjung Dibayar

12 Maret 2021 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah berserakan di kawasan Landmark Kota Ternate. Foto: Nurkholis Lamaau/JMG
zoom-in-whitePerbesar
Sampah berserakan di kawasan Landmark Kota Ternate. Foto: Nurkholis Lamaau/JMG
ADVERTISEMENT
Landmark Kota Ternate, yang terletak di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Muhajirin, tampak tak terurus dan dipenuhi sampah.
ADVERTISEMENT
Pantauan wartawan, Kamis (11/3), sampah plastik nyaris berserakan di setiap sudut taman. Mulai dari rumput taman, jalur pedestrian, hingga tempat duduk.
"Kondisi ini sudah hampir seminggu," ucap Abdullah, salah satu petugas taman di kawasan Landmark Ternate.
Abdullah bilang, petugas enggan membersihkan karena kecewa gaji mereka tak kunjung dibayar sejak Desember 2020 hingga Maret 2021.
"Torang (kami) pe (punya) gaji Rp 1,5 juta perbulan dan diterima setiap tanggal 28 atau akhir bulan," katanya.
Sedangkan jumlah petugas yang membersihkan taman sebanyak enam orang. Dari enam jumlah itu, mereka dibagi dua shift.
"Tiga orang mulai membersihkan sejak pukul 05.00 WIT hingga 08.00 WIT. Sedangkan shift sore mulai pukul 15.00 WIT hingga 20.00 WIT," jelas Abdullah.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Risval Tri Budianto, mengungkapkan pihaknya sudah memasukan permintaan untuk gaji petugas pada Desember 2020 hingga Maret 2021.
“Tapi Desember tertahan. Kemudian masuk Januari atau di masa transisi, terjadi peralihan aplikasi dari SIMDA ke SIPD. Kemudian ke SIMDA. Lalu ke SIMDA dan ke SIPD lagi, akhirnya terjadi dualisme aplikasi,” ujarnya.
Namun sampai sekarang pihak keuangan belum mencairkan, terutama untuk belanja pegawai.
“Penyebab saya belum tahu. Nanti ditanyakan ke Kaban Keuangan saja. Kalau untuk belanja modal sudah cair,” tuturnya.
Ia mengaku, pihaknya sudah berupaya memberikan pemahaman kepada para tenaga kebersihan Landmark tersebut. Sebab fungsinya pelayanan publik.
“Itu kan ruang publik. Tapi kalau sampai empat bulan juga kan, setiap orang punya batas kesabaran. Apalagi ada tanggungannya juga, kasihan kan,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Para petugas, kata dia, melakukan mogok kerja sudah hampir sepekan.
“Sudah satu minggu, dan kalau anggarannya cair kan masuk ke rekening mereka masing-masing. Jumlahnya bervariasi. Tergantung job. Ada petugas keamanan, kolam,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Landmark yang berkedudukan tepat di depan Kantor Wali Kota Ternate itu, dibangun oleh PUPR dan diresmikan oleh mantan Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman, pada 2017.
Keberadaan area terbuka di atas lahan seluas 1,2 hektar dengan menghabiskan anggaran Rp 15 miliar itu, cukup strategis sekaligus menjadi penanda titik nol Kota Ternate.
______
Nurkholis Lamaau