Konten Media Partner

Polisi Bongkar Kasus Perdagangan Orang di Kawasan Lingkar Tambang Halteng

10 Maret 2023 18:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Polisi menggeledah kamar kost di wilayah lingkar tambang Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Polisi menggeledah kamar kost di wilayah lingkar tambang Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ditreskrimum Polda Maluku Utara membongkar kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang di Desa Lelilef, Weda Tengah, Halmahera Tengah.
ADVERTISEMENT
Seorang muncikari berinsial MS menjual seorang anak di bawah umur untuk melayani pria hidung belang yang bekerja di perusahaan pertambangan.
Dalam menjalankan praktik prostitusi online itu, MS menunggu para karyawan perusahaan menerima gaji di awal bulan.
Modusnya, setiap pria yang ingin memesan tinggal menghubungi akun facebook si muncikari tersebut. Diketahui, baik muncikari maupun korban merupakan warga Kota Ternate.
Tarif yang dikenakan bervariasi. Sekali kencan Rp 500 ribu, short time Rp 1.500 juta, dan long time Rp 3 juta lebih.
Dalam penggerebekan, polisi menyita satu kondom jenis sutra, satu karpet, 2 unit handphone, sebuah dompet berisi uang Rp.2.900 juta.
Direktur Ditreskrimum Polda Malut, Kombes Pol. Asri Effendy, mengatakan pengungkapan kasus itu bertepatan dengan Operasi Pekat Kie Raha.
ADVERTISEMENT
Asri mengatakan, saat ini MS yang diduga sebagai muncikari sedang diproses. "Sekarang berstatus sebagai tersangka," ungkap Asri, Jumat (10/3).
Menurut Asri, biasanya lewat aplikasi MiChat, tapi kali ini pelaku menggunakan Messenger Facebook. "Pesannya lewat messenger," katanya.
Atas perbuatannya, MS dikenakan Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 10 Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Sementara, korban yang masih di bawah umur sudah diserahkan ke UPTD DP3A Maluku Utara untuk langkah pemulihan.
"Satu orang yang merupakan pengguna jasa hanya dijadikan saksi dalam kasus ini. Sementara lagi ditangani," pungkasnya.