Polisi Tidak Lagi Keluarkan Izin Keramaian di Pulau Morotai

Konten Media Partner
8 Februari 2023 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Intel Polres Morotai, Ipda Reinhard A. Tangyong. Foto: Samsul/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Intel Polres Morotai, Ipda Reinhard A. Tangyong. Foto: Samsul/cermat
ADVERTISEMENT
Polres Pulau Morotai, Maluku Utara, tidak lagi mengeluarkan izin keramaian untuk acara pesta ronggeng yang akan dilakukan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pesta ronggeng yang tidak diizinkan itu mulai dari acara resepsi pernikahan, pesta muda-mudi hingga lainya. Sebab, setiap kali dilakukan pesta, ada saja yang mengkonsumsi minuman keras, yang menyebabkan perkelahian.
Langkah ini dilakukan, menyusul adanya peraturan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai, Maluku Utara.
Kapolres Pulau Morotai, AKBP Reza melalui Kasat Intelkam Ipda Reinhard A. Tangyong mengatakan, kebijakan dari pemerintah itu bertujuan untuk mengurangi tindakan kriminal di Morotai.
"Ini supaya peredaran miras ataupun tindak kejahatan (Tarkam) di wilayah hukum Pulau Morotai dapat berkurang," akuinya, Rabu (8/2).
Reinhard menambahkan, sejak adanya surat edaran mengenai larangan tersebut, sudah banyak masyarakat di Pulau Morotai telah mematuhinya. Kalaupun kedapatan ada yang melanggar aturan itu, pihaknya akan membubarkan.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau ada warga yang langgar aturan, kami ambil tindakan represif atau bubarkan secara paksa," tuturnya.
Reinhard bilang, larangan ini mulai dari acara resepsi dan pesta ronggeng. Hajatan pernikahan itu dibatasi hingga menjelang pukul 18.00 WIT, kecuali seperti acara pesta adat, orang meninggal dan ibadah itu diperbolehkan.
"Cuma pesta ronggeng itu yang kita hindarkan karena maraknya peredaran miras yang mengakibatkan tarkam," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Pulau Morotai agar dapat patuhi peraturan daerah yang sudah berlaku.
"Tapi bersyukur, sejauh ini situasi Kamtibmas di Pulau Morotai aman-aman saja saat ada peraturan itu. Dulunya banyak tarkam, miras akhirnya perlahan sudah mulai berkurang," pungkasnya.