Profil Pulau Batang Dua, Maluku Utara: Pulau Kecil di Tengah Luasnya Lautan

Konten Media Partner
15 Juli 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Titik merah, lokasi Kecamatan Pulau Batang Dua yang berada di tengah antara Bitung dan Ternate. Foto: Screenshot dari google maps.
zoom-in-whitePerbesar
Titik merah, lokasi Kecamatan Pulau Batang Dua yang berada di tengah antara Bitung dan Ternate. Foto: Screenshot dari google maps.
ADVERTISEMENT
Pulau Batang Dua tidak sekadar titik yang berada di sebuah peta yang masuk sebagai kecamatan wilayah administrasi Kota Ternate, Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari aplikasi google maps, pulau yang menampung 2.951 jiwa (Data BPS Kota Ternate 2019), berada di tengah laut antara pusat Kota Ternate dan Bitung, Sulawesi Utara.
Sebab itu, tidak sedikit cerita dan kisah perjuangan warga di sana untuk mengakses segala bentuk fasilitas pemerintah. Mereka bahkan harus menempuh 7 jam perjalanan untuk sampai ke pusat kota Ternate menggunakan perahu kecil, melewati ombak, untuk dapat berobat. Kisah ini, saat pandemi corona mulai menghantui warga di sana.
Duka dan air mata adalah bagian kecil kisah mereka yang tersimpan di ceruk ingatan, ketika lindu magnitudo 7,1 mengguncang pulau yang hanya memiliki 6 kelurahan ini, pada Jumat, 15 November 2019 silam pukul 01.17 WIT. Tiga hari kemudian, BMKG Maluku Utara mencatat, sudah terjadi 288 gempa bumi susulan menguncang pulau itu.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa itu, pemerintah setempat mengeluarkan status tanggap darurat, yang ditetapkan pada 15 November dan berakhir pada 21 November 2019.
Saat itu, ratusan orang mengungsi, puluhan rumah warga rusak berat. Bantuan obat-obatan dari pemerintah dan warga pun terus diupayakan untuk sampai ke sana. Peristiwa ini dapat di baca di link berikut:
Donny Touisuta, Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) bercerita, pada Agustus 2018 adalah peristiwa yang tidak bisa dilupakan warga Batang Dua. Saat itu, KM Karois, kapal yang bertolak dari Manado menuju Batang Dua, hilang kontak ketika berlayar di tengah laut. saat itu cuaca buruk.
Saat itu, terkonfirmasi dari Gereja GPM Mayau, ada 18 orang yang ikut dalam pelayaran KM Kairos, terdiri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan. Ada anak berumur 13 tahun. Semua penumpang dan ABK tercatat sebagai penduduk Mayau, Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate. Kapal itu memang menjadi transportasi andalan orang Batang Dua untuk akses ke Manado.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, penumpang dan kapal itu tidak nampak lagi. Hilang entah ke mana. “Kita masih ingat peristiwa KM Kairos itu.” ungkap Donny, ketika dihubungi cermat, Kamis (15/7).
Warga di Tufire, Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara. Sumber foto: Asghar Saleh II.
Data Badan Pusat Statustik tahun 2019 Kota Ternate mencatat, 2.951 penduduk atau 790 Kepala Keluarga Pulau Batang Dua itu tersebar di 6 kelurahan kelurahan yakni:
Sementara fasilitas pendidikan di sana ada:
Dari jumlah sekolah tersebut, ada 218 murid dan 29 guru, yang mengajar.
Pulau Batang Dua terletak di antara 0°57’22,36”-1°21,57” Lintang Utara dan 126°07’36,11”-126°25’0,23” Bujur Timur. Wilayah ini mempunyai batas batas sebagai berikut:
ADVERTISEMENT