Punya Rencana Mendaki Gunung Gamalama Ternate? Perhatikan 5 Hal Ini

Konten Media Partner
20 Agustus 2020 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puncak Gunung Gamalama, Ternate. Foto: Gustam Jambu/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Gunung Gamalama, Ternate. Foto: Gustam Jambu/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Gamalama, Ternate, merupakan salah satu gunung yang cukup familiar bagi kalangan pendaki di Maluku Utara. Kendati berstatus sebagai gunung api aktif, gunung ini setiap akhir pekan tetap ramai didatangi.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi kalian yang belum pernah mendaki gunung dengan ketinggian 1715 mdpl ini, maka perlu mempersiapkan dan memerhatikan lima hal ini.
1. Cek Status Gunung Gamalama
Gunung Gamalama adalah salah satu gunung api aktif di Maluku Utara. Pada 2018 silam, pernah memuntahkan abu vulkanik.
Nah, untuk mengantisipasi agar perjalanan mendaki kalian tetap aman, sebaiknya cek dulu status gunungnya di Vulkanologi Ternate. Bisa mencari informasinya lewat mesin pencari Google atau dengan mendatangi langsung kantornya.
2. Pelajari Aturan Mendaki Gamalama
Semua destinasi gunung tentu punya aturannya, baik aturan yang dibuat oleh pemerintah setempat atau aturan yang datang dari adat maupun kearifan lokalnya.
Namun, gunung Gamalama sendiri belum punya basecamp atau pos registrasi yang dikelola oleh pemerintah atau lembaga tertentu, sehingga aturan mengenai ini bisa dipelajari lewat orang Ternate maupun komunitas pecinta alam yang rutin mendaki gunung Gamalama.
ADVERTISEMENT
Kami sarankan, bisa bertanya juga perihal ini ke Juru Kunci Gamalama yang saat ini menetap di kampung Moya, yang merupakan salah satu titik start jalur pendakian ke Gamalama. Kalian juga bisa melakukan registrasi atau melaporkan nama di warga tempatan.
3. Gunung Gamalama Banyak Keramat
Orang-orang Ternate sebenarnya punya cara sendiri saat mendaki Gamalama. Kearifan lokal dan pelajaran spiritual yang dipegang mereka selama ini tentu harus dihargai juga oleh para pendaki.
Bila kalian mendaki gunung Gamalama dan sontak melihat sejumlah pendaki tidak menggunakan sendal/sepatu, maka jangan kaget. Ada juga yang menggunakan peci dan mukena bila sudah di puncak. Itu merupakan kepercayaan serta kearifan lokal yang masih dipegang sejumlah pendaki tempatan karena dengan niat berziarah ke beberapa jere (keramat).
ADVERTISEMENT
Saat kalian di puncak juga harus tetap hati-hati bila sedang ingin duduk, terutama saat berada di Pos 5 atau di puncaknya. Karena ada sejumlah jere yang sangat dihormati orang Ternate.
4. Bawa Logistik dan Peralatan yang Cukup
Kendati memiliki ketinggian 1715 mdpl, namun elevasi atau jalurnya cukup menantang. Estimasi waktu perjalanan ke Gamalama sekitar 6-7 jam, dengan melewati 5 pos.
Perjalanan yang menantang dan cuaca yang kadang tidak menentu sebaiknya membawa logistik dan peralatan yang memadai.
Ada dua sumber mata air, yakni Air Belanda di Pos 1 dan Air Abdas di Pos 4. Namun, untuk Air Abdas tergantung keberuntungan. Karena tidak semua pendaki bisa mendapatkannya. Kalian bisa memanfaatkan sumber air ini untuk kebutuhan logistik di perjalanan atau saat memasak.
ADVERTISEMENT
5. Bawa Kantong Sampah
Pos 3 gunung Gamalama adalah salah satu pos yang sangat direkomendasi untuk dijadikan lokasi camp. Karena kerap dijadikan lokasi camp dan menjadi titik istirahat, maka pos ini terdapat banyak sampah yang menumpuk.
Bagi kalian yang ingin mendaki, sebaiknya mempersiapkan kantong sampah. Jadi, saat kembali dari puncak, kalian langsung mengisi sampah di kantong dan membawanya kembali. Jangan biarkan sampah logistik menumpuk di puncak, Pos 3, maupun sepanjang jalur pendakian.