Seorang Pemuda di Ternate Dikeroyok Rekannya Sendiri Usai Pesta Miras

Konten Media Partner
21 November 2021 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban dan pelaku saat berada di Polsek Ternate Selatan. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Korban dan pelaku saat berada di Polsek Ternate Selatan. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pemuda bernama Faisal babak belur akibat dikeroyok temannya sendiri, usai pesta minuman keras (miras) jenis cap tikus, di Lapangan Gambesi, Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu (20/11) kemarin, sekitar pukul 20.00 WIT.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut bermula saat Karno, salah satu teman mulai membuat ulah dan ditegur Kalepa, untuk tidak membuat keributan, apa lagi sudah mengkonsumsi miras.
Karno pun pergi meninggalkan teman-temanya dan berencana mencari iparnya. Sedangkan Faisal, Lopes, dan Kalepa masih melanjutkan mengkonsumsi miras.
Karena korek api tidak ada, Faisal memberikan uang Rp2.000 kepada Kalepa untuk membeli korek api, saat dalam perjalanan, Karno dan Kalepa bertemu dan terjadi cekcok.
Karena lama tak kunjung datang, Faisal menyusul Kalepa untuk mengambil Korek, ketika di jalan melihat sudah ribut, Faisal mendekat dan bertanya, tetapi Karno langsung memukul.
“Saya datang so baribut (sudah ribut), saya tanya dia langsung dia lompat mau bakalae deng (berkelahi dengan) saya, dong borong pe saya (mereka keroyok saya),” ucap Faisal, Minggu (21/11).
ADVERTISEMENT
Faisal bilang, saat mereka semua di bawah ke Polsek, mereka pun memilih berdamai, karena kejadian tersebut sudah terpengaruh dengan miras.
“Karena sama-sama sudah mabuk, kami juga berteman satu kampung, itu yang membuat kami berdamai,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Ternate Selatan, Ipda Suherman saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
“Iya benar, korban sama pelaku sama-sama konsumsi miras, sudah mabuk terjadi pengeroyokan, sudah dibawa ke Polsek, tetapi korban dan pelaku memilih berdamai,” pungkasnya.