SPBU Kompak Datangkan 2 Tangki Pertalite untuk Nelayan di Sula

Konten Media Partner
11 Mei 2022 18:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pelayanan pengisian BBM di SPBU Kompak, Desa Pohea, Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula. Foto: Iwan Setiawan Umamit/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pelayanan pengisian BBM di SPBU Kompak, Desa Pohea, Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula. Foto: Iwan Setiawan Umamit/cermat
ADVERTISEMENT
Puluhan nelayan dari Desa Bajo keluhkan pelayanan di SPBU Kompak, Desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula.
ADVERTISEMENT
Mereka menilai, pihak SPBU Kompak melayani secara sepihak, karena lebih mengutamakan pengecer dari luar Kota Sanana dan Kepulauan Sula.
Nelayan Desa Bajo, La Andi, mengatakan sudah hampir sepekan lebih tidak bisa melaut karena kesulitan memperoleh BBM.
"Setiap kami ingin beli BBM, pihak SPBU selalu beralasan stoknya habis atau belum masuk," ucapnya, Senin (9/5).
Alasan SPBU Kompak lebih melayani pengecer, terutama dari Pulau Taliabu, karena jaraknya cukup jauh.
Ia menduga, ada kesepakatan sepihak antara SPBU dan pengecer. Karena hampir setiap hari banyak jerigen di dalam SPBU.
"Termasuk juga mobil pick up. Bahkan bodi laut yang di dalamnya banyak jerigen," ungkap La Andi.
Fajar, nelayan Desa Bajo lainnya, mengaku kesulitan mendapat BBM jenis pertalite untuk melaut. "Kami hanya dapat pertamax, itu pun cuma 50 liter per hari," katanya.
ADVERTISEMENT
"Padahal kami sering lihat para pengecer lebih gampang dapatkan BBM jenis pertalite, bahkan dalam jumlah yang banyak," ungkap Fajar.
Ia menilai, jika terus dipersulit maka mereka tidak akan bisa melaut. "Nanti siapa yang mau tanggung jawab kasi makan anak istri," tuturnya.
Ia berharap pihak Pertamina maupun Polisi tidak 'masuk angin' dalam mengungkap para mafia BBM. "Karena masalah ini sudah berulang kali," tandasnya.
Terkait hal ini, Kepala Desa Bajo, Kusnang Duhaung, menegaskan kehadiran SPBU Kompak adalah rekomendasi dari para nelayan Desa Bajo.
"Jadi tidak ada alasan untuk mempersulit nelayan kami. SPBU Kompak harus utamakan nelayan kami daripada pengecer," ujarnya.
Kusnang mengaku tidak akan tinggal diam jika nelayan di desanya kesulitan mendapatkan BBM untuk melaut.
ADVERTISEMENT
"Kalau masalah ini tidak diselesaikan, saya akan tekankan ke suplayer atau pengecer tidak boleh lagi berjualan di Desa Bajo," tutupnya.
Menanggapi hal itu, Manager SPBU Kompak, Hani Ham, mengatakan keluhan para nelayan dari Desa Bajo tersebut telah diantisipasi.
"Kemarin saya sudah datangkan BBM jenis pertalite sebanyak 2 mobil tangki, yang dikhususkan untuk nelayan," katanya.
Ia pun mengakui jika SPBU Kompak turut melayani pengecer dari Taliabu. "BBM yang kami beri jenis pertamax, bukan pertalite," pungkasnya.
---
Iwan Setiawan Umamit