Konten Media Partner

Status Tanggap Darurat di Ternate Dicabut, Warga Korban Banjir Rob Dipulangkan

19 Desember 2021 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu rumah yang terkena dampak banjir rob atau gelombang tinggi di pesisir Sangaji, Kota Ternate. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu rumah yang terkena dampak banjir rob atau gelombang tinggi di pesisir Sangaji, Kota Ternate. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, akhirnya secara resmi mencabut Status Tanggap Darurat bencana banjir rob di wilayah Ternate.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, sebelumnya penetapan status tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nomor: 130/III.6/KT/2021 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob di wilayah Kota Ternate tahun 2021. Penetapkan status itu mulai berlangsung dari 6 Desember dan berakhir 19 Desember 2021.
Kepala BPBD Kota Ternate, M Arif Gani, menegaskan dengan berakhirnya Status Tanggap Darurat tersebut, warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat gelombang air pasang di beberapa kelurahan akhirnya sudah dibolehkan kembali ke rumah.
Berdasarkan data, tercatat ada 731 warga dan 163 KK yang memilih mengungsi di beberapa lokasi yang aman, di antaranya di SKB, Lapangan Salero, maupun di Afe Taduma.
"Semua pengungsi sudah kita pulangkan, tapi nanti ada penanganan pascabencana dengan merehabilitasi dan merekonstruksi kerusakan bangunan, baik rumah milik warga maupun fasilitas umum. Data kerusakan sudah ada, tinggal kita rehab kerusakan-kerusakan yang ada," ucap Arif, Minggu (19/12).
ADVERTISEMENT
Ia menyatakan, berdasarkan data, rumah warga yang rusak sebanyak 28 unit di Kelurahan Sangaji dan Salero, terdiri dari kerusakan ringan sebanyak 17 unit dan 11 unit rusak sedang.
Sementara fasilitas umum yang rusak adalah jembatan speedboat di Kota Baru, jembatan Dodoku Ali, talud penahan ombak di belakang Mall Jati Land sepanjang 36 meter, talud penahan ombak di Kelurahan Tobololo, dan talud di Batang Dua.
Ia menyebut, ada juga warga di Kelurahan Gambesi yang datang melapor bahwa tanaman kangkung mereka ikut mengalami kerusakan akibat banjir rob.
"Jadi kita akan data berapa jumlah warga yang terdampak supaya kita berikan stimulus,” pungkasnya. (SAR)