TNI AU Simulai Mitigasi Gempa Bumi 7,1 Magnitudo di Morotai

Konten Media Partner
11 Oktober 2020 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi warga Pulau Morotai saat dievakuasi oleh TNI AU ketika terjadi gempa bumi 7,1 mangnitudo. Foto: Irjan Rahaguna/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi warga Pulau Morotai saat dievakuasi oleh TNI AU ketika terjadi gempa bumi 7,1 mangnitudo. Foto: Irjan Rahaguna/cermat
ADVERTISEMENT
TNI dari Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) lll Kasuari Perkasa gelar simulasi mitigas Gempa Bumi 7,1 Magnitudo di Bandara Leo Wattimena, Pulau Morotai, Maluku Utara Minggu (11/10).
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan itu, menggambarkan situasi di tengah-tengah pandemi COVID-19. Sejumlah warga tampak panik dan berlarian mencari tempat perlindungan. Personel TNI-Polri bersinergi memasang tenda pengungsian dan mendirikan rumah sakit darurat untuk menampung korban bencana alam.
Petugas mengevakuasi warga yang terluka akibat gempa dalam simulasi bencana oleh TNI AU di Pulau Morotai. Foto: Irjan Rahaguna
Sementara TNI AU yang tergabung dalam tim penanggulangan bencana TNI-Polri, BPBD, Basarnas, dan PMI beserta kendaraan taktis dan ambulans merapat ke desa-desa terdampak bencana dan segera memberikan pertolongan kepada masyarakat yang mengalami luka-luka. Warga juga dievakuasi ke pengungsian dan rumah sakit darurat.
Di sisi lain, pesawat CN 235 milik TNI AU melakukan pengamatan dan foto udara untuk mendapatkan informasi akurat terkait kondisi Pulau Morotai saat ini serta mengambil data wilayah terdampak bencana.
Simulasi, warga Pulau Morotai panik ketika terjadi gempa bumi 7,1 mangnitudo. Foto: Irjan Rahaguna
Berbekal informasi awal dari CN 235, disimulasikan bahwa daerah terdampak bencana yang terisolasi membutuhkan bantuan segera. Maka diterjunkanlah pasukan khusus dari dari Korps Pasukan Khas AU untuk melaksanakan penilaian langsung terhadap lokasi terdampak bencana.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penilaian langsung di lokasi bencana maka Satgas Penanggulangan Bencana memerintahkan tim Dalpur menyiapkan dropping zone atau lokasi pendaratan darurat yang cukup untuk bahan bantuan berupa makanan, air, obat-obatan, dan peralatan zeni lapangan untuk operasi rekontruksi pangkalan udara.
Simulai gempa bumi 7,1 magnitudo, warga Morotai siap-siap dievakuasi mengunakan pesawat TNI AU. Foto: Irjan Rahaguna
Komandan Satgas segera menggerakkan dua pesawat, yakni CN 235 Noreg A-2318 dengan Pilot Mayor Pnb Yoga Wiwit Retnanto dan CN-23 Noreg AI-2302 dengan Pilot Mayor Pnb Okvan Yudho untuk melaksanakan Operasi Angkatan Medis Udara. Kedua pesawat itu mengevakuasi warga yang sudah berada di tenda pengungsian dengan tujuan Bandara Pattimura Ambon yang merupakan bandara terdekat dari lokasi bencana di Morotai.
Di tengah situasi bencana gempa, ada warga yang panik dan memaksa untuk segera diangkut menggunakan pesawat dengan cara membuat kericuhan dan menerobos masuk Apron Lanud.
ADVERTISEMENT
Beberapa menit kemudian tiga unit pesawat milik TNI-AU langsung mendarat mengangkut mereka yang terkena bencana alam untuk dievakuasi ke tempat aman yang telah ditentukan oleh satuan gabungan.
Tanpa kenal menyerah TNI angkatan Udara Leo Wattimena melaksanakan persiapan tanggap darurat bencana menyesuaikan terhadap bencana bencana alam yang terjadi.
Simulasi tersebut berlangsung cukup menegangkan lantaran disusun dengan begitu matang. Puluhan siswa SMA dilibatkan dan berperan sebagai warga.
Foto Bersama Pangkoopsau lll dengan Wakil Bupati Pulau Morotai. Foto: Irjan Rahaguna
Panglima Koopsau) III Biak Marsda TNI Novyan Samyoga dalam jumpa pers setelahnya mengatakan, latihan ini merupakan latihan perdana yang diadakan oleh Koopsau lll.
"Pelaksanaan pada latihan ini dengan mengambil tempat di Lanud Leo Wattimena Morotai dengan tema tentang Operasi Militer Seledra dan kami melaksanakan latihan ini dalam rangka menyikapi bilamana terjadi bencana alam di wilayah Morotai ini," ucap Novyan.
ADVERTISEMENT
Jenderal bintang dua ini bilang, dalam latihan terebut menyertakan unsur-unsur langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam bencana alam yang seperti disimulasikan.
"Yang hadir di sini Wakil Bupati Pulau Morotai kemudian juga dari unsur-unsur Forkopimda TNI Polri dan seperti bisa kita saksikan bersama seluruhnya bersinergi dalam rangka untuk mengatasi atau paling tidak kita melakukan mitigasi bencana, apabila bencana tersebut telah terjadi," tutur Novyan.
Menurutnya, daerah Morotai termasuk daerah yang rawan bencana dan bencana itu kapan saja bisa terjadi.
"Tadi sudah kita saksikan bersama, ini merupakan sinergitas unsur masyarakat yang ada di Morotai. Bila hal ini terjadi maka kita semua sudah siap untuk melaksanakannya," cetusnya.
Hadir pula dalam kegiatan simulasi bencana alam tersebut adalah Asren Koopsau III Kolonel Pnb Jhony Sumaryana, Asintel Kaskoopsau III Kolonel Sus Adam Sofyan, Asops Kaskopsau III Kolonel Pnb Agus Setiawan, Aspotdirga Kaskoopsau III Kolonel Pas Rana Nugraha, Aspers Kaskoopsau III Kolonel Adm Drs Budi Siswanto, Aslog Kaskoopsau III Kolonel Tek Agus Kamal, Askomlek Kaskoopsau III Kolonel Lek Anton Kusbianto.
ADVERTISEMENT
Danlanud Leo Wattimena Kolonel Pnb Adi Setio Nugroho, Wakil Bupati Pulau Morotai Asrun Padoma, Kajari Pulau Morotai Supardi, para pejabat jajaran Koopsau III, Dandim 1508/Tobelo Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra, Danlanal Morotai Letkol Laut (P) Norman Faisal, Kapolres Morotai Pulau Morotai AKBP Andri Wijayanto, Danramil 1508-05/Drb Mayor Inf I Putu Artanajaya, Kepala BRI Morotai Rido M. Kumeang, 22 siswa SMK Alkhairaat, anak yatim dan ratusan tamu undangan.
---
Irjan Rahaguna