Warga Halmahera Utara Gantung Diri Usai Cekcok dengan Istri

Konten Media Partner
22 Mei 2021 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Dailyhamdard
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Dailyhamdard
ADVERTISEMENT
Warga Desa Wari, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, berinisial NP (61) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Jumat (21/5) malam.
ADVERTISEMENT
Sebelum bunuh diri, korban sempat cekcok dengan istrinya gara-gara minuman keras (miras).
Kasubag Humas Polres Halut, AKP Mansur Basing mengungkapkan, korban ditemukan meninggal dunia dengan seutas tali terikat di lehernya.
"Korban ditemukan pertama kali oleh istrinya, Yuningsih Dawile (57 tahun)," ungkap Mansur, Sabtu (22/5).
Menurut Mansur, dari keterangan istri korban, sebelumnya pasangan suami istri ini sempat cekcok sekira pukul 18.30 WIT. Saat itu, Yuningsih yang baru pulang dari pasar mendapati korban bersama dua rekannya, Rinto dan Arlan, tengah memasang ubin rumah.
Sembari bekerja, ketiganya mengonsumsi miras. Yuningsih pun sempat menegur mereka.
"Pukul 23.00 WIT terdengar suara keras di bagian dapur rumah. Istri korban kemudian bergegas mengecek asal suara tersebut. Namun istri korban kemudian mendapati korban dalam keadaan tak sadarkan diri dengan seutas tali terikat di bagian leher korban. Melihat hal tersebut, istri korban kemudian memanggil anaknya, Meidi Pedu (21 tahun) untuk sama-sama melihat kondisi korban," tutur Mansur.
ADVERTISEMENT
Setelah diperiksa sang anak, korban dipastikan telah meninggal dunia. Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung menuju tempat kejadian perkara untuk melakukan olah TKP.
Pihak keluarga sendiri menolak dilakukan autopsi terhadap korban. Keluarga juga bersedia menandatangani pernyataan penolakan upaya hukum selanjutnya karena meyakini kejadian tersebut murni tindak bunuh diri.
"Diduga korban menghabisi nyawanya karena dipengaruhi minuman keras. Selain itu, menurut saksi upaya gantung diri sering dilakukan oleh korban beberapa, namun berkali-kali dicegah oleh istri maupun keluarga korban lainnya," tandas Mansur.