Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Warga Keluhkan Mahalnya Biaya Berobat di RSU Sofifi, Maluku Utara
22 April 2021 12:10 WIB
ADVERTISEMENT
Biaya pelayanan atau pengobatan umum di Rumah Sakit Umum (RSU) Sofifi dikeluhkan warga karena dinilai sangat mahal. RSU milik Pemerintah Provinsi Maluku Utara itu juga belum melayani para pemegang kartu BPJS .
ADVERTISEMENT
Seorang pasien asal Kelurahan Guraping, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, yang enggan disebutkan namanya mengaku semua biaya pelayanan kesehatan sangat mahal. Mulai dari rawat inap, opname, hingga obat-obatan.
“Saya masuk UGD karena panas, dorang (mereka-petugas medis) pasang infus dan suntik obat, itu tidak sampai satu hari. Tapi saya harus bayar Rp 500 ribu. Bahkan rumah sakit tidak layani BPJS,” ungkapnya, Rabu (21/4).
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan dari Fraksi PKS Dapil 2 Oba, Fahrizal Amerudin Do. Muhammad, mengaku keluhan seperti itu bukan baru pertama kali ia dengar.
“Sudah banyak aspirasi warga masuk ke saya. Mereka mengeluh soal mahalnya tarif umum pelayanan RSU Sofifi,” ujar Fahrizal.
Ia menilai, Pemprov dan pihak RSU terkesan lambat merealisasikan kerjasama dengan BPJS. Akibatnya, sampai hari ini masyarakat pengguna BPJS tak pernah merasakan manfaat dari rumah sakit yang sudah berdiri lama di Kecamatan Oba Utara itu.
ADVERTISEMENT
“Jadi masyarakat harus antri di Puskesmas Galala berjam-jam. Karena hanya di Puskesmas Galala yang melayani BPJS. Pihak Pemprov dan Rumah Sakit harusnya malu,” ujar Fahrizal.
Menurut dia, kalaupun rencana kerja sama dengan BPJS belum terealisasi setidaknya tarif umum di RSU Sofifi dibuat peraturan daerah.
“Agar penentuan tarif disesuaikan dengan standar kemampuan ekonomi masyarakat. Bukan sebaliknya,” sesal Fahrizal.
Sebab, kata dia, sudah hampir 10 tahun lebih RSU Sofifi berdiri, tak ada perubahan di tingkat pelayanan masyarakat, kecuali tampilan fisik bangunan saja yang terkesan baru.
Bagi dia, Sofifi harus berbenah demi nasib kesehatan masyarakat Oba Utara.
“Apalagi kini Oba Utara telah masuk dalam zona khusus provinsi terkait percepatan pembangunan ibukota Provinsi Maluku Utara,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait keluhan ini, cermat masih terus berusaha mengonfirmasi ke Direktur RSU Sofifi dan pihak terkait lainnya.