Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Warga Kritik Pemkot Ternate di Stadion Gelora Kie Raha
9 Februari 2023 5:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat itu, laga tersebut diresmikan oleh Wali Kota Ternate , M Tauhid Soleman, setelah sebelumnya didahului dengan sambutan Ketua Asprov PSSI Maluku Utara, Edy Langkara.
Aksi warga itu sempat ditertibkan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya pertandingan.
Ketua Komite Kompetisi Liga 3 Provinsi Maluku Utara, Firman Jayadilaga mengatakan, aksi kritik warga ini merupakan wujud kekecewaan terhadap kondisi persepakbolaan di Kota Ternate.
Meski begitu, pihaknya harus melakukan penertiban karena spanduk bernada kritik itu dipajang di pagar tribun saat berlangsungnya pertandingan, terlebih lagi kritik yang dibuat di luar dari konteks liga 3.
Firman bilang, pihaknya selaku penanggungjawab Liga 3 Provinsi Maluku Utara pun tidak menyalahkan warga yang membuat aksi tersebut.
"Kalau spanduk itu dibentang dipegang saja itu sah-sah saja tapi tidak bisa dipajang di area stadion karena ini merupakan hak dari panitia selaku penanggungjawab kegiatan," kata Firman.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Daken Sangadji salah satu warga yang terlibat dalam aksi ini mengaku, bahwa aksi tersebut ditujukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.
Mereka meluapkan rasa kekecewaan terhadap Pemkot Ternate karena telah menolak penawaran investasi dari PT Malut Maju Sejahtera yang ingin merehabilitasi sekaligus mengelola Stadion Gelora Kie Raha.
Sementara, penolakan Pemkot Ternate terhadap investasi tersebut tidak disertai alasan yang jelas untuk diketahui publik secara umum.
"Tentang stadion itu torang bingung, maksudnya ada pihak swasta yang datang mau investasi kasih bagus torang pe stadion. Artinya dari sisi lain pemkot juga pasti untung kong bikin apa pemkot harus menolak, kan pemkot juga belum kasih alasan yang pasti kepada masyarakat maksudnya menolaknya karena apa," ungkap Daken.
ADVERTISEMENT
Menurut Daken, memang pengelolaan Stadion Gelora Kie Raha itu untuk dijadikan home base bagi klub bola baru namun bukan berarti tidak dapat dipakai oleh Persiter Ternate selaku tuan rumah.
Ia mencontohkan seperti stadion milik Solo United yang dipakai menjadi home base bersama dua klub Sulut United dengan Persipura.
"Yang pastinya ingin dijadikan home base tapi setidaknya kan kalau ada investor yang masuk yang begitu bagus setidaknya kan besok-besok torang bisa pakai stadion ini," timpalnya. (TS)
---
Erdian