Warga Palang Kantor Lurah, Tuntut Transparansi Pembagian Bansos di Ternate

Konten Media Partner
2 Agustus 2021 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga saat melakukan pemalangan kantor Kelurahan Mangga Dua Utara di Ternate. Foto: Ardian Sangaji/TS/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Warga saat melakukan pemalangan kantor Kelurahan Mangga Dua Utara di Ternate. Foto: Ardian Sangaji/TS/cermat
ADVERTISEMENT
Warga di Kelurahan Mangga Dua Utara, Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara akhirnya memalang pintu Kantor Kelurahan setempat. Aksi tersebut akibat warga menduga pembagian bantuan sosial (bansos) yang tidak merata dan tidak dilakukan secara terbuka oleh pihak pemerintah leurahan.
ADVERTISEMENT
Amatan di lapangan, puluhan warga itu berdatangan dan memalang pintu kantor kelurahan setempat menggunakan kayu. Beberapa pamflet bertuliskan aspirasi warga pun ditempel, pada Senin (2/8).
Warga bahkan mendesak Lurah Mangga Dua Utara Yudianto Yusuf segera dicopot dari jabatannya, karena dinilai berkinerja buruk dalam melaksanakan tugas.
Ketua RT 05 Kelurahan Mangga Dua Utara Muhammad Torano menyatakan, ada banyak persoalan yang dipertanyakan oleh warga, seperti halnya pembagian Bansos COVID-19 yang tidak merata dan dinilai pilih kasih.
"Bahkan di RT saya, RT 05, itu sama sekali tidak ada yang dapat bansos. Jadi kami nilai ini terkesan pilih kasih dari lurah," ungkap Muhammad.
Selain masalah bansos, warga juga menuntut agar Dana Kelurahan (DK) Tahun Anggaran 2019-2020 Kelurahan Mangga Dua Utara diaudit Pemerintah Kota Ternate. Sebab diduga adanya penyalahgunaan oleh lurah.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya pada program peternakan ayam yang kelompoknya disebut tidak melibatkan masyarakat. Bahkan lokasi peternakannya dibangun di Kelurahan Bula, Kecamatan Ternate Barat.
"Yang jelas setiap penggunaan Dana Kelurahan itu kita tidak pernah tahu. Misalnya kandang ayam kalau dia mau buat di atas minimal kita rapat, ini tidak sama sekali," cetusnya.

Warga Tuntut Insentif untuk RT dan RW

Tidak sampai di situ, kata dia, dana insentif untuk RT-RW dan kader Posyandu mulai dari triwulan II sampai dengan memasuki triwulan III ini belum juga dibayar.
"Jadi tidak ada kata lain, lurah ini harus segera dicopot oleh wali kota," tegasnya.
Menyikapi hal ini, Lurah Yudianto Yusuf menyatakan kalau warga menuntutnya untuk mengganti uang pengadaan kandang ayam, dirinya bersedia untuk menggantinya.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengaku sengaja membangun peternakan ayam yang bersumber dari DK Mangga Dua Utara di Kelurahan Bula karena persoalan tidak adanya lahan di kelurahan.
"Tadi kan aksi sudah ditanggapi pak camat, tinggal beliau sampaikan ini ke pak wali kota. Sementara terkait kandang ayam yang dipermasalahkan itu nanti diganti, entah mau diganti dalam bentuk uang atau apa, nanti diganti," ujar Yudianto.
Menyikapi soal bansos yang tidak merata lurah pun membantah jika dirinya disebut pilih kasih.
"Kalaupun tidak masuk daftar penerima bansos nanti kita akomodir di tambahan, cuma mereka bilang tidak mengerti," cetusnya.
Ia pun tidak bisa berkomentar banyak soal tuntutan warga agar dirinya dicopot dari jabatan lurah karena hal itu adalah ranah pimpinan, dalam hal ini Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Camat Ternate Selatan Mochtar Hasyim menyebutkan, telah menerima semua pengaduan masyarakat dan bakal menindaklanjuti seluruh tuntutan tersebut.
"Sebentar langsung ke kecamatan biar kita sama-sama tindak lanjut ke Dinsos. Jadi Mangga Dua Utara jadi prioritas. Kita upayakan supaya bisa diakomodir bagi warga yang memenuhi syarat tapi belum dapat," jelas dia.
Ia pun menyebutkan, tuntutan terkait audit DK maupun evaluasi terhadap lurah pun akan disampaikan kepada Wali Kota Ternate.
"Yang terpenting sekarang, kantor lurah dibuka kembali agar tidak mengganggu pelayanan di masyarakat. Semua tuntutan masyarakat ini akan saya sampaikan ke pimpinan (Wali Kota)," jelasnya.
Dia pun telah memerintahkan kepada lurah untuk segera membayar insentif RT-RW dan kader Posyandu terhitung mulai hari ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, amatan di lokasi, setelah dilakukan mediasi antara warga dengan lurah yang dihadiri oleh Camat Ternate Selatan, Kapolsek Ternate Selatan, Kabag Pemerintahan Setda Kota Ternate, dan tokoh masyarakat berakhir dengan pembukaan palang pintu kantor lurah sekitar pukul 11.50 WIT.
__
Ardian Sangaji