Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Warga Pulau Batang Dua Bergejala COVID-19, 7 Jam Lintasi Laut ke RS di Ternate
15 Juli 2021 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cermat pun mendengar cerita warga Batang Dua ini dari Pendeta yang mempunya jamaat di sana. “Warga yang sakit dirujuk menggunakan perahu kecil, yang biasanya memuat kopra. Waktu tempuh dari Mayau ke Ternate sekira 7 jam. Belum lagi melewati cuaca esktrim (ombak),” ungkap Donny Toisuta, Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) ketika dihubungi, Kamis (15/7).
Sepekan ini, bahkan sudah 5 orang meninggal dengan gejala yang sama, yakni sesak napas. Sementara yang dirujuk hingga mendapat perawatan di RSUD di Pusat Kota Ternate ada 3 pasien, dan satu pasien lainnya dirujuk ke Bitung, Sulawesi Utara.
"Satu pasien dirujuk ke Bitung karena saat itu ada kapal Kieraha 3 Rute Ternate, Mayau, Bitung. Nah pasien ini ikut kapal itu. Satu-satunya kapal yang keluar,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Donny bilang, yang ia tahu, pasien dirujuk menggunakan perahu kecil milik warga. “itu perahu biasanya muat kopra untuk dijual ke Ternate,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata Donny, warga Mayau sudah was-was karena kondisi kesehatan terganggu dengan gejala yang sama. Warga pun kesulitan karena fasilitas kesehatan yang minim. Akibat itu, mereka terpaksa melewati cuaca buruk berombak untuk dirujuk ke Ternate.
Hingga kini, katanya, pemerintah sudah mengirimkan tabung oksigen ke puskesmas setempat.
“Kemarin juga kami dapat informasi bahwa pemerintah sudah kirimkan APD dan tabung oksigen sekira 6 ke Mayau. Kemudian dari gereja juga mengirimkan masker, handsanitizer, dan obat-obatan ringan seperti vitamin untuk dibagi ke jemaat,” tambah Donny.
Donny bilang, angka kematian yang tiba-tiba dalam satu minggu ini di Pulau Batang Dua itu, bagi mereka cukup banyak, sebab mereka berada di pulau terpencil. Hal ini membuat warga terpukul. Meski sebenarnya angka kematian akibat pandemi di kota Ternate terbilang lebih banyak dari pada Pulau Batang Dua.
ADVERTISEMENT
Belum ada Vaksinasi di Pulau Batang Dua
Sementara itu, Nurbaiti Radjabessy, Kadis Kesehatan Kota Ternate ketika dihungi mengatakan, hingga saat ini, di Pulau Batang Dua belum ada kegiatan vaksinasi.
Ketika ditanya terkait dengan kondisi kesehatan warga Batang Dua saat ini, yang mengeluhkan sakit dengan kegejala yang sama, Nurbaiti bilang, pihaknya sudah berupaya untuk mengirim oksigen dan obat-obatan.
“Itu sudah diupayakan, saya sudah siap-siap kirim oksigen, kirim obat, kirim APD lengkap, sudah, sudah kirim,” ungkapnya.
Ia bilang, sebenarnya pihaknya akan turun ke Kelurahan Mayau, Kecamatan Batang Dua, hanya saja, katanya, trasportasi perbuhungan belum ada.
“Torang (Kami) ini mau berangkat (ke Mayau) tapi kan perhubungan belum ada. Jadi saya kirim alat-alat (Oksigen, obat-obatan, APD) itu dan dorang (mereka) antar pasien itu ke sini (Pusat Kota Ternate) dengan motor kacil (loangboat) itu,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Sudah ada dokter dengan perawat di sana yang layani,” tambahnya.