Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Wartawan di Maluku Utara Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis
27 September 2019 13:52 WIB
ADVERTISEMENT
Aliansi Wartawan Maluku Utara menggelar aksi unjuk rasa di Ternate, Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
Para wartawan dalam aksi tersebut mengecam sejumlah kasus kekerasan oleh oknum kepolisian yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, saat aksi penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) kontroversial.
Aksi yang digelar di beberapa tempat ini, di antaranya di depan Mapolda Maluku Utara, Polres Kota Ternate, RRI Cabang Ternate, diikuti puluhan wartawan dari berbagai media massa.
"Pada bulan September, ada beberapa wartawan yang mengalami kekerasan oknum aparat keamanan. Di Jakarta 4 korban wartawan, Makassar 3 wartawan dan Jayapura juga 3 wartawan," ujar Koordinator aksi, Sahmar Ebams, di sela-sela jalannya aksi.
Dalam orasinya, Sahmar meminta Kapolri Tito Karnavian, menindak oknum kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap wartawan yang sedang melaksanakan kerja-kerja jurnalistik beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
"Dan juga kami meminta kepada Kapolda Maluku Utara agar menginstrusikan seluruh anggotanya agar tidak melakukan kekerasan terhadap wartawan di Maluku Utara. Kami dilindungi UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," tutur Pimpinan Redaksi Fokus Malut itu.
Selain itu, mewakili rekan-rekannya, Sahmar juga menolak RUU KUHP, yang dianggapnya dapat mengancam kebebesan pers.
Saat aksi di Mapolda Maluku Utara, masa aksi ditemui langsung Wakapolda Kombes Pol Lukas Akbar Abriari.
Di hadapan massa aksi itu, Wakapolda menyebut pihaknya akan menjamin keamanan kerja-kerja yang dilakukan para wartawan di Maluku Utara.
Hal senada juga disampaikan Kapolres Ternate, AKBP Azhari Juanda, saat menemui massa aksi di pelataran Polres Ternate.
"Saya secara institusi penegak hukum di wilayah hukum Kota Ternate menjamin kesalamatan serta keamanan rekan-rekan pers saat melakukan peliputan di lapangan," ujar AKBP Azhari Juanda.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap, agar para pekerja media dapat menggunakan tanda pengenal pers ketika sedang bekerja meliput aksi demonstrasi.
"Sebaiknya saat meliput aksi, rekan-rekan pers berada di belakang kita. Sehingga anggota kita bisa memberi perlindungan," ucapnya.
---
Rajif Duchlun