7 Investasi Paling Populer di Indonesia, Apa Saja?

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
20 September 2021 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
7 Investasi Paling Populer di Indonesia, Apa Saja?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deposito masih menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati masyarakat. Itu karena investasi ini termasuk rendah risiko dan menawarkan suku bunga lebih tinggi dibanding tabungan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu tidak perlu susah payah mengelola deposito. Pihak bank yang akan mengelolanya. Meski terbilang aman, kamu tidak boleh gegabah memilih produk deposito bank.
Berikut tips memilih deposito bank yang tepat guna memaksimalkan keuntungan investasi:
Jenis-jenis Investasi di Indonesia
Investasi merupakan salah satu cara paling tepat untuk melindungi dan meningkatkan kekayaan. Di balik itu, investasi memiliki risiko yang berbanding lurus dengan tingkat keuntungannya.
Investasi dapat dilakukan siapa saja. Tidak pandang bulu. Kaya atau miskin, muda atau tua, bisa menanamkan modal untuk memperoleh keuntungan.
Sebelum nyemplung jadi investor, kenali dan pahami jenis-jenis investasi di Indonesia. Tujuannya untuk mengurangi potensi rugi dan memilih secara tepat sesuai dengan profil risiko masing-masing.
ADVERTISEMENT
1. Investasi jangka pendek
Seperti namanya, investasi ini dilakukan dalam jangka waktu singkat, kurang dari lima tahun. Biasanya tujuan investasi jangka pendek, di antaranya menikah, liburan, maupun dana darurat.
Untuk investasi jangka pendek, sebaiknya taruh uang di instrumen investasi yang lebih rendah risikonya, likuid atau mudah dicairkan, seperti emas, deposito, reksadana pasar uang, obligasi pemerintah atau ORI.
Jadi, begitu kamu butuh dana sewaktu-waktu atau mendesak, bisa jual emas, menarik deposito atau menjual reksadana. Investasi di instrumen minim risiko jangan berharap keuntungan besar.
Tingkat keuntungan atau imbal hasil dari instrumen investasi rendah risiko sangat minim. Contohnya rata-rata keuntungan reksadana pasar uang sekitar 4-6% per tahun.
ADVERTISEMENT
2. Investasi jangka panjang
Merupakan kebalikan dari investasi jangka pendek. Investasi ini cocok buat kamu yang memiliki tujuan keuangan masa depan, seperti membeli rumah, biaya pendidikan anak, dana pensiun, dan lainnya.
Investasi jangka panjang membutuhkan waktu lebih dari lima tahun. Dalam hal ini, kamu dapat menempatkan dana di instrumen investasi yang pas untuk mencapai tujuan tersebut dengan keuntungan lebih besar, seperti saham, reksadana saham.
Tetapi ingat, tingkat imbal hasil dari instrumen investasi tersebut sebanding dengan risikonya. Misalnya saham dengan return 12-15% per tahun, bahkan bisa lebih dari itu.
Namun risikonya juga tinggi. Modal bisa ludes dalam sekejap karena perubahan harga yang fluktuatif, serta faktor lain yang mempengaruhinya.
ADVERTISEMENT
Baca artikel selengkapnya, disini!