Konten dari Pengguna

Belajar Investasi Saham, Bagaimana Caranya?

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
4 Januari 2022 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Belajar Investasi Saham, Bagaimana Caranya?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mendengar investasi saham, pasti yang langsung terpikir di benak banyak orang adalah keuntungan yang besar. Cuannya bisa membuat pemiliknya tajir melintir.
ADVERTISEMENT
Investasi saham bukan hanya sekadar soal cuan, beli saat harga murah, dan jual ketika harga tinggi.
Investasi saham menuntut pemiliknya mampu menganalisis, seperti membaca laporan keuangan, membaca grafik saham, mengetahui pola di masa lalu, memprediksi pola di masa depan, serta membuat strategi tepat dalam mengurangi risiko.
Semua kemampuan dan keahlian tersebut bisa didapatkan dengan cara belajar. Baik oleh trader maupun investor saham.
Berikut cara mudah belajar investasi saham, seperti dikutip dari Cermati.com:
1. Tentukan tujuan investasi
Belajar investasi saham harus tahu dulu tujuan investasi saham kamu. Tidak asal taruh duit, selesai.
Tujuan investasi saham untuk apa, apakah untuk mengumpulkan DP rumah, mempersiapkan dana pensiun, biaya menikah, atau tujuan lainnya.
ADVERTISEMENT
Investasi saham sebaiknya dilakukan jangka panjang agar hasilnya maksimal. Jangka waktunya lebih dari lima tahun.
Tidak menutup kemungkinan, saham yang kamu beli hari ini naik ribuan persen dalam jangka waktu tersebut, sehingga keuntungan yang didapat besar dan bisa mencapai tujuan investasimu.
2. Periksa kondisi keuangan
Setelah itu, cara belajar investasi saham untuk pemula selanjutnya adalah memeriksa keuangan kamu. Berapa penghasilan dan pengeluaran setiap bulan.
Apakah seimbang, besar pengeluaran dibanding penghasilan, atau justru sebaliknya sehingga membuat keuangan surplus.
Bila ternyata besar pasak daripada tiang, artinya kamu tidak punya dana menganggur untuk investasi. Sementara investasi saham membutuhkan dana.
Investasi juga memerlukan komitmen dari kamu untuk disiplin menyisihkan uang setiap bulan. Besaran ideal dana investasi adalah 10 persen dari gaji per bulan.
ADVERTISEMENT
Kalau tetap ingin investasi saham, itu berarti kamu harus mencari penghasilan tambahan. Entah menjadi freelancer, jualan online, atau kerja sampingan lain.
Namun jika keuangan kamu selalu mengalami surplus, pemasukan lebih besar daripada pengeluaran, artinya aman untuk investasi. Akan ada alokasi dana khusus untuk investasi saham.
Pastikan investasi saham sesuai kemampuan keuangan kamu. Tak perlu dipaksakan harus dimulai dengan nominal jutaan atau puluhan juta rupiah akibat pompom saham dari orang lain.
Investasi saham dengan uang yang sekiranya kamu sanggup untuk kehilangan. Sebab, investasi saham merupakan investasi berisiko tinggi.
Baca artikel selengkapnya, disini!