Konten dari Pengguna

Fakta Unik Bambang Hartono, Atlet Asian Games Tertua dan Terkaya Indonesia

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
30 Agustus 2018 17:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fakta Unik Bambang Hartono, Atlet Asian Games Tertua dan Terkaya Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
cermati.com/inspirasi Siapa yang tidak kenal dengan Bambang Hartono? namanya sudah populer di kalangan pebinis. Tahun ini, namanya mencuat menjadi populer di kalangan atlet Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Bos besar PT. Djarum Indonesia kini tidak hanya dikenal sebagai sosok pengusaha, tetapi juga atlet nasional di cabang olahraga Bridge. Bridge merupakan permainan kartu yang menggunakan dek 52 kartu standar yang dimainkan oleh empat pemain dibagi menjadi 2 tim yang duduk saling berhadapan. Bisa dibilang Bridge termasuk salah satu permainan kartu paling populer di dunia
Bernama lengkap Michael Bambang Hartono, yang kini berusia 79 tahun ini mengaku telah mencintai cabang olahraga Bridge yang sarat dengan berpikir sejak kecil. Kecintaannya terhadap cabang olahraga inilah yang membulatkan tekadnya untuk maju sebagai perwakilan Indonesia di Asian Games tahun ini.
Penasaran dengan sosok Bambang Hartono? Ini dia fakta menarik sang atlet yang mendapat gelar atlet paling tua dan kaya di Asian Games:
ADVERTISEMENT
1. Sudah Pandai Main Bridge Sejak Usia 6 Tahun
Main Brigde bukan hal baru bagi pendiri Djarum Group, dikutip dari berbagai sumber media ia bercerita bahwa ia sudah senang bermain Bridge sejak kelas 1 SD. Awalnya dia bermain karena kesenangan semata, hingga menjadi hobi sampai ikut berkompetisi level profesional.
Bridge adalah cabang olahraga yang membutuhkan daya ingat dan fokus yang kuat. Jadi, tidak heran jika pria yang kini rajin olahraga Tai Chi untuk menjaga daya fokusnya ini menjadi sosok yang cerdas dalam berbisnis, dirinya sudah melatih kemampuan fokus, strategis dan konsentrasinya sejak kecil.
2. Raih Medali Perunggu di Asian Games 2018
Pada tanggal 25 Agustus 2018, tim Bridge Indonesia termasuk Bambang Hartono, berhasil meraih medali perunggu untuk liga Asian Games tahun ini setelah bertanding melawan tim dari Hongkong dan China. Meski tidak meraih medali emas, pencapaian ini mengharumkan nama Indonesia di mata Internasional.
ADVERTISEMENT
Meskipun namanya sebagai atlet baru tenar sekarang di kalangan masyarakat umum sebenarnya Bambang sudah menjadi atlet Bridge profesional sebelum maju liga Asian Games. Tapi di komunitas khusus pecinta Bridge, Ia tidak hanya dikenal sebagai sang juara tapi juga panutan.
Jam terjang main Bridge terbilang tinggi karena ia pernah ikut kompetisi Bridge kelas dunia dan berhasil membawa penghargaan tertinggi, medali emas dari World Bridge Federation (WBF) dan pengakuan atas keahliannya di cabang olahraga tersebut.
3. Pendiri Djarum Bridge Club
Seperti yang orang banyak ketahui, PT Djarum Indonesia telah banyak menyumbang untuk olahraga bulu tangkis, tapi belum banyak yang tahu bahwa Djarum juga telah menyumbang banyak untuk para atlet Bridge Indonesia selama puluhan tahun pula.
ADVERTISEMENT
Pria keturunan Tionghoa yang lahir di Jawa ini juga pemilik PT Djarum atau Djarum Group aktif menggelar Turnamen Bridge Internasional Djarum Cup untuk para atletnya sebagai ajang kompetisi dengan para atlet dari negara lain.
Walaupun masih sangat asing di Indonesia, dia akan tetap mengembangkan olahraga ini, bahkan dia sedang mengusahakan agar olahraga ini menjadi ekstrakurikuler di berbagai sekolah mulai dari SD sampai SMA.
4. Bermain Bridge sebagai Bentuk Terapi
Di usianya yang tidak muda lagi, Bambang merasa dia harus lebih menjaga kesehatannya terlebih sebagai pebisnis yang masih aktif dia harus bisa menjaga daya ingat dan konsentrasinya.
Bridge adalah terapi yang menyenangkan untuk dirinya dalam menghindari penyakit tua seperti pikun bahkan Alzheimer. Bahkan dia memiliki jadwal khusus untuk berlatih Bridge setiap weekend selam 2-3 jam.
ADVERTISEMENT
5. Sosok Dibalik Terselenggaranya Bridge di Asian Games 2018
Awalnya OCA (Olympic Council of Asia) melarang adanya cabang olahraga Bridge di Asian Games karena terlihat seperti judi. Tapi dia meyakinkan OCA bahwa Bridge adalah murni olahraga otak yang khusus melatih daya ingat dan strategi, bahkan demi bisa menjadikan cabang olahraga ini dia pun turut maju sebagai salah satu atletnya.
6. Dikenal sebagai Pribadi yang Dermawan
Bambang menempuh pendidikan formalnya di Universitas Diponegoro jurusan Ekonomi dan Bisnis, tidak banyak kehidupan pribadi dari pebisnis top Indonesia ini terekspos tapi kegiatan sosial dilakukan oleh keluarga Hartono telah banyak membantu Indonesia.
Terlahir dari keluarga yang senang dengan olahraga, ia pun banyak melakukan program beasiswa pelatihan calon atlet Badminton pada program Sport Initiatives, selain itu ini dia beberapa kegiatan sosial lain yang dilakukannya melalui perusahaannya PT. Djarum dikutip dari website resminya djarum.com :
ADVERTISEMENT
7. Jadi Atlet Terkaya dan Tertua yang Mengikuti Kompetisi Olahraga Bridge di Asian Games 2018
Tahun ini Bambang Hartono di dapuk menjadi orang terkaya di dunia no. 75 dan yang terkaya ke-2 di Indonesia versi majalah Forbes, dia juga telah menginjak usia 79 tahun dan merupakan pebisnis tersukses nomor 2 di Indonesia dengan total kekayaan 16,7 miliar dolar AS atau Rp229, 84 triliun.
ADVERTISEMENT
Berkat fakta tersebut, dia sukses menjadi sorotan sebagai atlet terkaya dan tertua di Asian Games tahun ini. Meski begitu dia mengatakan semangatnya dalam memenangkan medali emas tidak kalah dengan para atlet lain yang jauh lebih mudah darinya.
Ambisinya untuk mengenalkan olahraga Bridge keseluruh Indonesia dan dunia adalah tujuan utamanya untuk menang di Asian Games tahun ini dan ia telah membuktikan hal tersebut.
Usia Hanya Angka, Semangat Berprestasi Tetap Harus Ada sampai Tua
Berkaca dari sosok Bambang Hartono, bahwa dalam urusan memberi prestasi untuk bangsa dan negara tidak ada kata tua atau terlambat. Baginya, menyumbang untuk komunitas Bridge di Indonesia sama dengan membantu kemajuan bangsa dalam melahirkan generasi yang pintar dan cerdas untuk itu dia berjuang semaksimal mungkin dalam bisnis dan olahraga dalam mewujudkan cita-citanya.
ADVERTISEMENT
Baca juga artikel menarik lainnya:
Dapatkan informasi keuangan menarik lainnya lewat: