Konten dari Pengguna

Moms, Jangan Mudah Percaya 3 Mitos Kartu Kredit Ini

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
29 Januari 2019 18:06 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Moms, Jangan Mudah Percaya 3 Mitos Kartu Kredit Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
cermati.com/kartukredit Menjadi ibu rumah tangga bukan hanya dituntut untuk mengurus suami dan anak-anak, tapi juga mengatur keuangan keluarga sehingga semua kebutuhan rumah tangga terpenuhi. Ini bukan tugas yang mudah loh, karena salah strategi sedikit, semuanya jadi berantakan, pengeluaran membengkak dan hal lain yang dapat mengancam keharmonisan keluarga.
ADVERTISEMENT
Seorang ibu rumah tangga tahu mana kebutuhan prioritas dan yang masih bisa ditunda. Termasuk urusan diskon, promo murah belanja di supermarket begitu jeli. Biasanya potongan harga maupun promo bertebaran jika belanja menggunakan kartu kredit. Kalau makin banyak transaksi, ada poin yang bisa ditukar untuk mendapatkan benefit lain.
Tapi namanya ibu rumah tangga, biasanya tidak punya pendapatan tetap sehingga dirasa sulit mengajukan kartu kredit. Padahal belum tentu pihak bank akan langsung menolak pengajuan kartu kredit Anda karena alasan tidak punya penghasilan tetap. Hal tersebut hanya mitos yang belum tentu benar.
Oleh karenanya, jangan buru-buru dulu untuk percaya mitos dan semakin membuat Anda mengurungkan niat mengajukan kartu kredit. Sebetulnya apa saja mitos terkait kartu kredit dan ibu rumah tangga yang beredar dan sebaiknya tidak usah dipercaya? Simak penjelasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Ibu Rumah Tangga Mustahil Punya Kartu Kredit
“Saya kan ibu rumah tangga, tidak bekerja di kantor dan tidak mempunyai penghasilan tetap setiap bulan. Bagaimana mungkin pengajuan kartu kredit bisa diterima?”
Betul, Anda memang bukan seorang pegawai kantoran. Tapi ingat, ibu rumah tangga adalah sang pengatur keuangan di dalam keluarga. Semua dilakukan mulai dari belanja kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, menabung, dan lainnya dengan tepat. Jangan sampai ada yang terlewat supaya hidup aman. Hal seperti ini bisa menjadi penilaian positif bagi pihak bank penerbit kartu kredit. Alih-alih ragu, pihak bank akan melihat Anda sebagai potensi yang besar untuk meningkatkan jumlah transaksi kartu kredit mereka.
Jadi jangan percaya dengan mitos bahwa ibu rumah tangga tidak mungkin memiliki kartu kredit. Jangan ragu untuk segera mengajukan kartu kredit ke bank yang diinginkan. Biasanya pihak bank akan melihat riwayat transaksi dari rekening Anda. Pun, bank akan meminta dana deposit. Selama baik-baik saja, peluang diterimanya pengajuan kartu kredit Anda cukup besar.
ADVERTISEMENT
2. Belum Pernah Punya Kartu Kredit, Belum Ada Riwayat Kredit Bisa Jadi Bukti
Mitos kedua yang sering dijadikan alasan bagi para ibu rumah tangga urung mengajukan kartu kredit adalah merasa tidak memiliki riwayat kredit yang baik untuk dijadikan bukti pendukung ke pihak bank karena belum pernah memiliki kartu kredit sebelumnya. Padahal, riwayat kartu kredit bukan semata-mata menjadi faktor dari mudahnya Anda mendapatkan kartu kredit baru. Masih ada sejumlah produk kredit lainnya yang bisa dijadikan pertimbangan oleh bank kala menerima pengajuan kartu kredit, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), hingga rekam jejak pembayaran cicilan kredit kendaraan bermotor yang pernah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Agar proses pengajuan berjalan lancar, pastikan memiliki riwayat kredit yang baik atas berbagai pinjaman selain kartu kredit. Misalnya memiliki cicilan mobil atau motor, maka jangan pernah telat membayar setiap bulannya. Dengan begitu, pihak bank akan melihat track record Anda positif.
3. Antara Suami dan Istri, Riwayat Kreditnya Sama
Nyatanya, riwayat kredit Anda dan pasangan berbeda sehingga tidak perlu khawatir bahwa riwayat kredit suami akan memengaruhi catatan kredit istri. Memang, ada pilihan di mana Anda dan pasangan bisa mengajukan kredit bersama. Artinya tanggung jawab akan dibebankan kepada suami dan istri. Namun demi pemenuhan kebutuhan rumah tangga, lebih baik jika hal tersebut dipisahkan saja.
ADVERTISEMENT
Hanya Mitos, Jangan Ragu Ajukan Kartu Kredit
Bagaimana, moms? Kini sudah tahu kan kalau itu semua hanyalah mitos belaka yang kebenarannya tidak bisa dibuktikan. Jadi tidak usah ragu lagi untuk mengajukan kartu kredit agar Anda bisa menikmati manfaatnya demi mencukupi kebutuhan keluarga. Tapi ingat, jangan sampai kebablasan. Aturlah pengeluaran sebaik mungkin, bijak menggunakan kartu kredit, dan disiplin membayar tagihannya. Semoga bermanfaat!
Dapatkan informasi keuangan menarik lainnya lewat:
ADVERTISEMENT