Pengeluaran Lebih Besar dari Penghasilan, Harus Bagaimana?

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
16 November 2021 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengeluaran Lebih Besar dari Penghasilan, Harus Bagaimana?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pernah mengalami besar pasak daripada tiang? Pasti sebagian besar orang pernah merasakan kondisi keuangan demikian.
ADVERTISEMENT
Arti besar pasak daripada tiang adalah lebih besar pengeluaran dibanding penghasilan.
Gaji atau penghasilan sebulan tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga mengakibatkan keuangan bulanan berantakan.
Penyebabnya banyak. Entah itu karena biaya hidup yang memang besar, tetapi gaji pas-pasan, atau lantaran memiliki kebiasaan boros, tak pandai mengatur keuangan, sehingga sering kehabisan uang di tengah bulan.
Bila kamu sedang dilanda kondisi pengeluaran lebih besar dari penghasilan, ini cara mengatasinya supaya keuangan kembali stabil atau terselamatkan dari krisis keuangan:
1. Berhenti menggesek kartu kredit
Gesek kartu kredit memang enak, tetapi hindari jadi kebiasaan. Sebab, menggunakan limit kartu kredit, berarti kamu wajib membayar cicilannya setiap bulan sampai lunas.
ADVERTISEMENT
Pembayaran kartu kredit harus tepat waktu agar terbebas dari bunga dan denda keterlambatan yang akan menggulung utangmu dari waktu ke waktu.
Ketika pengeluaran sudah melebihi pemasukan, hentikan penggunaan kartu kredit agar tidak menambah beban utang. Kamu harus prioritaskan tagihan kartu kredit sebelumnya agar lunas.
Kalau sudah lunas pun, sebaiknya tunda dulu memakai kartu kredit. Biarkan keuanganmu kembali stabil atau sehat terlebih dahulu.
2. Batasi cicilan maksimal 30% dari penghasilan
Umumnya, orang yang mengalami masalah keuangan disebabkan karena beban utang yang melampaui ambang batas. Ingat, batas ideal utang adalah 30% dari penghasilan atau gaji sebulan.
Lebih dari persentase itu, keuangan akan terasa berat. Penghasilan atau gaji akan habis untuk membayar tagihan utang. Bahkan alokasi uang di pos lain bisa terpakai untuk menutup utang tersebut.
ADVERTISEMENT
Mungkin bulan ini bisa bayar utang, tetapi bulan-bulan mendatang belum tentu. Akhirnya gagal bayar atau kredit macet.
Jadi, coba hitung lagi persentase cicilanmu saat ini. Kalau sudah mendekati 30% setiap bulan, setop mengambil utang baru. Entah itu untuk membayar utang lama atau memenuhi kebutuhan hidup.
Baca artikel selengkapnya, disini!