news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

UNNES GIAT 11 pada Nyadran Open House: Merayakan Tradisi dan Kebersamaan

Chabiba Rahma
Psikologi Universitas Negeri Semarang
7 Maret 2025 17:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chabiba Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semarang, 22 Februari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 11 mengikuti acara tradisi Nyadran di Dusun Ngadirno, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Nyadran merupakan salah satu tradisi budaya yang sangat kental di masyarakat Jawa. Biasanya, tradisi ini dilakukan menjelang bulan Ramadhan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur serta doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Nyadran di Desa Klero, yang terletak di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, adalah tradisi yang sangat kental dengan nuansa spiritual dan penghormatan kepada leluhur dengan dilakukan di makam-makam leluhur yang ada di sekitar desa. Masyarakat berkumpul di area pemakaman untuk melakukan ziarah dan berdoa bersama, memohon keselamatan serta berkah bagi kehidupan yang masih hidup, dan agar arwah para leluhur mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhan. Namun berbeda dengan tradisi Nyadran di Dusun Ngadirno yang merayakan dengan konsep Open House di rumah warga yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2025. Di Dusun Ngadirno, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Nyadran tidak hanya sekadar acara keagamaan, tetapi juga menjadi sebuah perayaan yang meriah melalui acara Nyadran Open House, tradisi Nyadran di Dusun Ngadirno ini sama seperti Hari Raya, yang mempererat hubungan antarwarga dan memperkenalkan tradisi kepada generasi muda agar tidak tertelan oleh waktu.
Suasana dalam Tradisi Nyadran di Dusun Ngadirno. Kredit foto: UNNES GIAT 11 Desa Klero
zoom-in-whitePerbesar
Suasana dalam Tradisi Nyadran di Dusun Ngadirno. Kredit foto: UNNES GIAT 11 Desa Klero
Nyadran di Dusun Ngadirno merupakan bagian dari upacara adat yang menggabungkan unsur keagamaan, sosial, dan budaya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenang jasa para leluhur yang telah mendahului dan memohon berkah serta keselamatan bagi kehidupan yang masih hidup. Dalam tradisi Nyadran, warga setempat berziarah ke makam leluhur, membersihkan area makam, serta memberikan sesaji sebagai tanda penghormatan.
ADVERTISEMENT
Namun, yang membuat tradisi ini semakin istimewa di Dusun Ngadirno adalah adanya konsep Open House. Pada hari pelaksanaan Nyadran, rumah-rumah warga dibuka untuk umum, baik bagi tetangga sekitar maupun mereka yang datang dari luar dusun, untuk merasakan kebersamaan dan menikmati hidangan khas tradisional. Acara ini tak hanya sekadar ajang berdoa bersama, tetapi juga menjadi momen bagi warga untuk berkumpul dan berbagi cerita. Pada hari pelaksanaan Nyadran, suasana di Dusun Ngadirno sangat meriah dengan warga yang sibuk mempersiapkan berbagai hidangan untuk acara Open House. Makanan-makanan tradisional yang disajikan termasuk nasi, lauk pauk, jajanan pasar, serta minuman yang dihidangkan dalam suasana keakraban. Semua hidangan ini diberikan secara ikhlas kepada siapa saja yang datang sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama. Yang menjadi daya tarik dalam Nyadran Open House adalah tradisi saling berkunjung antarwarga. Setiap rumah warga yang terlibat dalam acara ini membuka pintunya bagi tamu dan kerabat yang datang, memberikan kesempatan untuk berbagi hidangan, saling berbincang, serta mempererat hubungan antarwarga. Kehangatan dan kebersamaan yang terjalin dalam acara ini menjadi salah satu aspek penting yang membuat tradisi Nyadran di Dusun Ngadirno selalu dinantikan.
ADVERTISEMENT
Foto Kepala Desa bersama salah satu tuan rumah. Kredit foto: UNNES GIAT 11 Desa Klero
Nyadran Open House di Dusun Ngadirno tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga sangat penting dalam aspek sosial dan budaya. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antarwarga, baik yang tinggal di Dusun Ngadirno maupun yang datang dari luar desa. Dalam suasana kebersamaan yang tercipta, banyak nilai-nilai positif seperti gotong-royong, saling berbagi, dan kepedulian antar sesama yang semakin diperkuat.
Selain itu, Nyadran juga berfungsi sebagai media pelestarian budaya. Tradisi ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk mengenal lebih dalam tentang budaya leluhur mereka. Sebagai bagian dari masyarakat yang terus berkembang, acara ini juga membantu agar tradisi seperti Nyadran tetap terjaga dan tidak terkikis oleh zaman.
Foto Bersama Mahasiswa KKN Desa Klero. Kredit foto: UNNES GIAT 11 Desa Klero
Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari desa, melestarikan tradisi, eratkan silaturahmi. Open House di Dusun Ngadirno, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, bukan hanya sebuah tradisi tahunan, tetapi juga merupakan perayaan akan kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, dan pelestarian nilai-nilai budaya. Di tengah arus perubahan zaman, acara ini berhasil menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur. Melalui acara ini, masyarakat Dusun Ngadirno dapat memperkuat rasa kebersamaan, saling berbagi, dan menjaga agar tradisi nenek moyang tetap hidup di tengah masyarakat. Nyadran Open House adalah bukti betapa pentingnya kebersamaan dan rasa hormat terhadap sejarah dalam membentuk komunitas yang harmonis dan penuh berkah.
ADVERTISEMENT