Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
LEBARAN BERSAMA OPUNG
15 Maret 2018 15:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Chairil Anhar Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bila tak ada aral melintang, insya Allah 2 bulan mendatang kita akan berjumpa lagi dengan Bulan Ramadhan, yang akan kita akhiri dengan perayaan Idul Fitri di Hari Lebaran. Banyak harapan dan Do'a kita panjatkan selama Bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Banyak Lebaran saya lewatkan bersama Opung, atau nenek dalam Bahasa Batak. Opung Saya tinggal di Jalan Balam, Medan. Karena Saya tidak memiliki Bapak sedari lahir, kerap saya pergi ke Medan denngan tante dan paman Saya yang kini sudah Almarhum.
Beberapa perjalanan ke Medan saya ingat. Diantaranya menggunakan kendaraan melalui jalur darat dari Jakarta, selama seingat saya 5 hari 5 malam. Saat lain adalah menggunakan kapal laut. Saya ingat menyaksikan lumba-lumba berenang berloncatan di sekitar kapal kami. Saat itu kaki saya sedang sakit karena dilindas bajaj.
Opung adalah sosok yang sangat religius. Dengan gayanya yang terbilang otoriter kami diminta membaca Al Qur’an tiap hari. Bergantian, dengan 3 sepupu laki-laki saya. Opung juga selalu ajarkan saya shalat tepat lima waktu, dan shalat Sunnah setelah dan sebelum Shalat Fardhu. Sehari-hari Opung selalu rajin beribadah. Mulai dari Shalat Dhuha dan Shalat Tahajud, bahkan rajin sekali berpuasa.
ADVERTISEMENT
Kini Opung telah pergi meninggalkan kami semua. Saya telah berkeluarga. Tante saya sudah renta dan memilih jalan hidupnya sendiri. Tidak ada yang bisa menggantikan sosok Opung.
Dengan berubahnya gaya hidup dan kesibukan duniawi, saya tidak lagi rajin beribadah sebagaimana gemblengan Opung dulu. Kadang saya lupa Shalat tepat waktu, atau bahkan beralasan sebagai Musafir ketika sedang berpergian.Ketika itu, saya rindu sosok Opung.
Meski demikian, Saya percaya meski secara fisik Opung sudah tiada, ia selalu bersama saya mengamati dari alam sana. Dan di kala saya sedang susah, Opung akan tunjukkan jalan. Bahkan kadang saya berpikir mungkin Opung sering menitikkan mata ketika saya lupa waktu Shalat. Namun Saya percaya, suatu saat Saya akan kembali rajin menjalankan apa yang pernah Opung ajarkan.
ADVERTISEMENT
Marhaban yaa Ramadhan, selamat datang Bulan Ramadhan.
Semoga di Hari Idul Fitri nanti kita akan terlahir sebagai pribadi baru yang kembali suci.