Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Larangan Yang Perlu Diketahui Seorang Muslim pada Bulan Muharram
3 Juli 2024 7:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Chairil Qisthy Abidy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, Muharram memiliki keistimewaan tersendiri dan di dalamnya terdapat banyak peristiwa penting. Selain itu, Allah SWT menjadikan bulan ini sebagai salah satu dari empat bulan haram, yang artinya bulan yang di dalamnya diharamkan untuk berperang dan melakukan perbuatan dosa. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السموات والأرض، السنة اثنا عشر شهرا، منها أربعة حرم: ثلاث متواليات ذو القعدة وذو الحجة والمحرم، ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان" -رواه البخاري ومسلم
Artinya : “Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram; tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab yang berada antara bulan Jumadil Awal dan Sya’ban.”(HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam bulan ini, terdapat beberapa larangan yang perlu diketahui oleh setiap Muslim, agar dapat menjalani ibadah dengan lebih baik dan terhindar dari dosa. Berikut ini adalah beberapa larangan yang harus diperhatikan:
ADVERTISEMENT
1. Menghindari Perbuatan Dosa
Bulan Muharram adalah waktu yang penuh berkah, sehingga seorang Muslim sangat dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi perbuatan dosa. Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 36:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣
Artinya : “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.." Ini menegaskan pentingnya menjauhi segala bentuk dosa, termasuk dosa kecil
ADVERTISEMENT
2. Tidak Melakukan Perbuatan Kezaliman
Kezaliman dalam bentuk apapun, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sangat dilarang. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits qudsi:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "يَا عِبَادِي، إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا" (رواه مسلم)
Artinya: Rasulullah SAW bersabda:"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi." (HR. Muslim). Oleh karena itu, setiap Muslim harus menghindari segala bentuk kezaliman, baik berupa fisik, verbal, maupun emosional.
3. Menjauhi Permusuhan dan Pertikaian
Bulan Muharram juga merupakan bulan yang diharamkan untuk berperang dan melakukan permusuhan. Dalam sejarah Islam, perang dilarang keras pada bulan ini. Sehingga, seorang Muslim harus menjaga perdamaian dan menjauhi segala bentuk pertikaian dan permusuhan dengan sesama manusia, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkup yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
4. Tidak Berlebihan dalam Berkabung
Pada tanggal 10 Muharram, atau yang dikenal sebagai hari Asyura, terjadi peristiwa tragis terbunuhnya cucu Rasulullah SAW, Sayyidina Husain bin Ali RA, dalam pertempuran di Karbala. Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka, banyak umat Muslim memperingati hari tersebut. Namun, dalam berkabung, seorang Muslim diingatkan untuk tidak berlebihan hingga melakukan tindakan-tindakan yang dilarang dalam agama, seperti meratap, menampar-nampar pipi, merobek-robek baju, dan lain sebagainya. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ" -رواه البخاري ومسلم
Artinya: "Bukan termasuk golongan kami orang yang menampar-nampar pipi, merobek-robek pakaian, dan menyeru dengan seruan Jahiliyah." (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Menghindari Tahayul dan Bid'ah
ADVERTISEMENT
Bulan Muharram sering kali diiringi dengan munculnya berbagai tahayul dan bid'ah yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Misalnya, kepercayaan bahwa bulan ini adalah bulan sial atau adanya ritual-ritual tertentu yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW. Seorang Muslim harus berhati-hati dan memastikan bahwa semua amalannya sesuai dengan sunnah dan tidak terjebak dalam praktik-praktik yang menyesatkan.
Bulan Muharram adalah waktu yang sangat istimewa bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan memperbanyak amal shalih. Dengan mengetahui dan menghindari larangan-larangan yang ada, seorang Muslim dapat meraih banyak kebaikan dan keberkahan di bulan yang mulia ini. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu berada di jalan yang benar dan menjauhkan kita dari segala bentuk dosa dan kezaliman. Amin.
ADVERTISEMENT