Konten dari Pengguna

Peluang Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Keagamaan

Chalifa Chairunnisa
Saya mahasiswa semester 1, jurusan Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Oktober 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chalifa Chairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Desain oleh Chalifa Chairunnisa. Elemen oleh olimpstudio dari Canva, Vora dari Vidhi Vora's Images, Frennez dari Frennez dan kanokthungchokechanchaiicons dari Designed by you. Gambar oleh Syda Productions, your_photo dan Tony Studio dari getty images.
zoom-in-whitePerbesar
Desain oleh Chalifa Chairunnisa. Elemen oleh olimpstudio dari Canva, Vora dari Vidhi Vora's Images, Frennez dari Frennez dan kanokthungchokechanchaiicons dari Designed by you. Gambar oleh Syda Productions, your_photo dan Tony Studio dari getty images.
ADVERTISEMENT
Pada era digital seperti sekarang banyak sekali perkembangan, banyak hal baru. Hal ini adalah tantangan dan bisa saja menjadi peluang bagi perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi keagamaan di Indonesia. Tergantung bagaimana cara memanfaatkan situasinnya. Sama halnya dengan sistem informasi, kita perlu menghadapi tantangan dan peluang tersebut. Lembaga Pendidikan memiliki tujuan untuk menghasilkan generasi emas, bukan hanya cerdas di akademik tapi juga memiliki akhlak yang mulia dan nilai-nilai keagamaan. Perguruaan tinggi keagamaan wajib mengimbangi perubahan era yang ada. Pada opini ini, kita akan membahas tantangan dan peluang sistem informasi pada perguruan tinggi keagamaan (PTK).
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak tantangan pada sistem informasi, khususnya di perguruan tinggi. Kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil adalah salah satunya. Dilansir finance.detik.com bahwa setiap tahun Indonesia kekurangan SDM di sektor ekonomi digital sebanyak 60 ribu orang. Dan disebutkan banyak lulusan IT yang tidak bekerja sesuai dengan pemahamannya. Kita tidak jarang menjumpai beberapa dosen dan staf administrasi yang tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mengoprasikan sistem informasi yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan mengimplementasi dan memelihara sistem.
Tantangan lain, seperti keterbatasan insfratruktur teknologi, resistensi terhadap perubahan dan pengembangan kurikulum. Keterbatasan insfrastruktur teknologi merupakan tantangan berat, karena sistem informasi memiliki keterikatan kuat dengan teknologi. Beberapa perguruan tinggi yang kesulitan dan kekurangan untuk menyediakan fasilitas yang memadai, seperti wifi/internet yang kencang. Dengan keterbatasan ini beberapa mahasiswa kesulitan memahami dan mengakses sumber belajar lain di internet yang lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Tantangan pada pengembangan kurikulum. Perguruan tinggi keagamaan merancang kurikulum tidak hanya seputar akademik tetapi diperhatikan juga nilai-nilai keagamaannya. Hal ini dapat dikolaborasikan dngan Pendidikan, praktisi IT, dan tokoh agama untuk menciptakan materi yang relevan bagi mahasiswa. Disinilah peluang untuk berkembang lebih baik.
Kita dapat memanfaatkan peluang yang ada pada sistem informasi di perguruan tinggi keagamaan. Dengan cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada saat ini kita dapat memanfaatkan teknologi yang ada dengan diskusi online di zoom, mengakses materi di internet, dan melakukan banyak hal lainnya. Ini juga lebih fleksibel, karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.
Hampir seluruh kampus di dunia sudah memiliki website dan e-learning masing-masing. Cara ini kita dapat meningkatkan aksesbilitas pendidikan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Tentu hal ini lebih fleksibel dibandingkan kita harus datang ke kampus dan terkadang ada saja kendalanya seperti terkena macet atau tiba tiba kelasnya dibatalkan beberapa menit sebelumnya. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang rumahnya jauh dari kampus, atau dosen yang sedang memiliki tugas luar.
ADVERTISEMENT
Ini juga peluang untuk mengembangkan kompetensi dasen dan mahasiswa. Hal ini membuka peluang untuk dosen dan mahasiswa untuk lebih kompeten di bidang sistem informasi. Dengan mengikuti workshop dan pelatihan, dosen dapat menambah ilmu dan pengalaman untuk meningkatkan pemahamannya pada alat-alat digital untuk mengajar, sedangkan mahasiswa dapat belajar penggunaan teknologi di masa depan.
Meningkatkan kolaborasi antar perguruan tinggi. Tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi menjadi lebih baik. Melalui platform digital, perguruan tinggi keagamaan dapat berbagai sumber daya, relasi, pengalaman, dan praktek ngajar mengajar dengan baik.
Dengan teknologi yang ada sekarang, memenajemen data akademik dapat dilakukan lebih efisien.Ini juga dapat memantau perkembangan akademik mahasiswa secara real time. Dari mulai mendaftar hingga lulus kelak. Dengan adanya ini data bisa lebih transparan dan akuntabilitasi dalam pengelolaan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Strategi menghadapi tantangan dengan mudah:
ADVERTISEMENT