Konten dari Pengguna

Benarkah Mental Gen Z Selemah Itu?

chandra kusuma
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Universitas Pamulang
5 Desember 2023 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari chandra kusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Suzy Hazelwood: https://www.pexels.com/photo/white-and-brown-wooden-tiles-3656855/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Suzy Hazelwood: https://www.pexels.com/photo/white-and-brown-wooden-tiles-3656855/
ADVERTISEMENT
Generasi Z atau yang juga dikenal sebagai Gen Z (lahir antara 1996-2012) seringkali dianggap memiliki mental yang lebih lemah dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, apakah benar demikian? Berikut adalah beberapa fakta dan pendapat terkait dengan pernyataan tersebut:
ADVERTISEMENT
Fakta dan Pendapat Terkait Mental Gen Z
- Stigma : Aktivis HAM dan penggiat inklusi Bahrul Fuad mengungkapkan bahwa stigma tentang mental Gen Z yang lemah hanyalah stereotipe. Hal ini terjadi karena perhatian dan kesadaran tentang kesehatan mental di masa lalu belum seperti sekarang. Saat ini, Gen Z dianggap lebih sadar tentang kesehatan mental sehingga lebih sering mengungkapkan alasan kesehatan mental.
- Rentan Depresi : Menurut Presiden Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia (INASP) Sandersan Onie, mental Gen Z saat ini memang lebih rentan depresi. Berbagai tantangan dan persaingan yang jauh lebih berat dianggap jadi penyebab utama mental Gen Z yang disebut lemah. Selain itu, media sosial yang membuat mereka sibuk membandingkan diri sendiri dengan persona sempurna yang diunggah di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/man-in-black-sweater-and-blue-denim-jeans-sitting-on-brown-wooden-chair-4100489/
- Kesadaran Kesehatan Mental : Generasi Z dianggap lebih sadar tentang kesehatan mental dan lebih berani mengakui kerapuhan diri karena terpapar informasi mengenai kesehatan mental. Hal ini patut diapresiasi karena butuh keberanian untuk mengakuinya.
- Pandemi : Adanya pandemi selama 2019 hingga 2022 lalu juga berpengaruh pada kondisi mental, khususnya pada remaja. Waktu yang umumnya digunakan untuk mengenal banyak orang, mencoba berbagai hal baru, dan memasuki tahap peralihan dari anak-anak ke remaja dan remaja ke dewasa terpaksa dihabiskan dengan berdiam diri di rumah. Kondisi yang cukup mencekam pada masa pandemi, keterbatasan interaksi secara langsung, banyaknya kabar duka, dan ketidakpastian akan segala sesuatu rentan memicu berbagai masalah kesehatan mental pada generasi Z.
ADVERTISEMENT
Dari fakta dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang mental Gen Z yang lemah tidak sepenuhnya benar. Meskipun ada beberapa faktor yang membuat mereka lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental, namun kesadaran tentang kesehatan mental yang semakin meningkat pada generasi ini patut diapresiasi.