Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
'Little Africa in Java' dengan All New Rush: Day 2
14 Februari 2018 15:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari chandra muliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah lelah menggeber All New Rush sejauh 293 km, akhirnya kita beristirahat di hotel. Hari kedua dibuka dengan sarapan pagi di resto hotel. Lanjut kita jalan menuju Taman Nasional Baluran. Dari hotel menuju Taman Nasional Baluran di tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan, namun 2 jam tersebut hanya sampai di gerbangnya saja. Untuk menuju ke lokasi wisata yang banyak orang sebut sebagai Little Africa in Java, kita harus berkendara melalui medan yang lumayan sulit. Medan yang kita lalui itu adalah medan berbatu, ditambah kondisi saat itu sedikit hujan membuat jalanan jadi berlumpur dan kita merasa semakin tertantang untuk melewatinya. Beruntungnya, All New Toyota Rush ini di bekali suspensi yang sangat empuk (berbeda jauh dari model sebelumnya) dan ground clearance yang tinggi 220 Mm (tapi tetep ga bisa lewatin separator busway yang ada besinya sih). Jadi sangat mudah melewati rintangan jalan yang ada.
ADVERTISEMENT
Akhirnya sampai juga kita di Little Africa in Java setelah menempuh medan yang cukup menantang tadi. Terdapat beberapa satwa yang terlihat di sana seperti monyet dan juga rusa (katanya sih ada macan juga). Kita pun mulai berfoto ria dan video di sana. Tidak cukup lama kita berhenti di sana, dikarenakan kita masih ada satu lokasi lagi yang harus dituju yaitu pantai Bama dan terpaksa harus melanjutkan perjalanan. Cuusss.
Sampai kita di sana, karena hari sudah menunjukan pukul 14.00, kita lanjut dengan makan siang yang nikmat alias kelaperan. Makan siang dengan menikmati pemandangan sekitar pantai dan ditemani monyet-monyet yang berkeliaran. Lanjut setelah makan siang, kita melanjutkan aktifitas menanam bibit tanaman mangrove. Ini merupakan bukti nyata jika kita juga mencoba untuk berpartisipasi dalam pelestarian alam guna menghindari pengikisan yang terjadi akibat air laut. Selain itu juga bisa dimanfaatkan untuk menahan ombak yang tinggi dan juga menghalangi tiupan angin yang kencang dari laut menuju ke daratan.
ADVERTISEMENT
Karena waktu semakin sore dan cuaca sedikit hujan. Kita memutuskan untuk balik lebih cepat dan langsung menuju lokasi oleh-oleh (rencana awal harusnya menuju tempat snorkeling di pulau Tabuhan).
Setelah puas berbelanja (lebih tepatnya ngopi gratis) kita lanjut makan malam. Secara makan terakhir kita hanya tadi siang. Kita menuju tempat makan yang berlokasi jalan Kolonel Sugiono. Sudah tau kan makanan yang cukup terkenal didaerah tersebut (artis artis banyak yang makan disitu). Namanya "Nasi Tempong Mbok Nah". Selain harganya yang lumayan murah dan lezat, makanan ini mempunyai keistimewaan yaitu rasanya yang pedaas. Maknyooss. bisa mencapai 2.5 juta (ga cocok di dompet). Enaknya di sana juga tersedia kopi atau teh gratis, tinggal tuang aja. Mantep kan.
Setelah puas berbelanja (lebih tepatnya ngopi gratis) kita lanjut makan malam. Secara makan terakhir kita hanya tadi siang. Kita menuju tempat makan yang berlokasi jalan Kolonel Sugiono. Sudah tau kan makanan yang cukup terkenal di daerah tersebut (artis-artis banyak yang makan di situ). Namanya "Nasi Tempong Mbok Nah". Selain harganya yang lumayan murah dan lezat, makanan ini mempunyai keistimewaan yaitu rasanya yang pedas. Maknyooss.
ADVERTISEMENT
Usai perut terasa kenyang kita melanjutkan untuk balik ke hotel untuk istirahat, karena besoknya kita masih ada aktifitas snorkeling di pantai Tabuhan. Kuuy ahh..