Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Konten dari Pengguna
AI dalam Pendidikan: Menggantikan Guru atau Membantu?
18 Maret 2025 12:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Chanti Santia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Di era modern ini, kecerdasan buatan (AI) semakin banyak digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, tetapi muncul pertanyaan: apakah AI akan menggantikan peran guru atau justru membantu mereka?
ADVERTISEMENT
Peran AI dalam Pendidikan
Penggunaan AI dalam pendidikan memiliki berbagai manfaat. Salah satu manfaat utama adalah kemampuannya dalam memberikan pembelajaran yang dipersonalisasi. Dengan analisis data yang canggih, AI dapat menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa, sehingga membantu mereka belajar dengan lebih efektif. Selain itu, AI juga memungkinkan otomatisasi tugas administratif, seperti penilaian tugas dan pembuatan laporan akademik, sehingga guru dapat lebih fokus pada aspek pembelajaran yang lebih mendalam.
AI juga mendukung pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya chatbot dan asisten virtual berbasis AI, siswa dapat memperoleh bantuan akademik kapan saja tanpa harus bergantung sepenuhnya pada guru. Teknologi ini sangat bermanfaat, terutama bagi siswa yang memerlukan bimbingan tambahan di luar jam pelajaran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, AI dapat membantu dalam pembuatan materi pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Misalnya, AI dapat digunakan untuk membuat simulasi, kuis adaptif, dan konten multimedia yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep.
Tantangan dan Etika dalam Penggunaan AI
Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan AI dalam pendidikan juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan AI dalam memahami aspek emosional dan sosial siswa. Pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membangun karakter dan keterampilan sosial, yang masih menjadi keunggulan utama guru dibandingkan AI.
Selain itu, ada kekhawatiran mengenai privasi data. AI mengandalkan data siswa untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang dipersonalisasi, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menimbulkan risiko kebocoran informasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Tantangan lainnya adalah potensi ketergantungan berlebihan pada teknologi. Jika siswa terlalu mengandalkan AI dalam pembelajaran, mereka mungkin kehilangan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian dalam menyelesaikan masalah.
AI dalam pendidikan bukanlah ancaman bagi profesi guru, melainkan alat yang dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan pemanfaatan yang tepat, AI dapat memperkaya pengalaman belajar, meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, dan membantu guru dalam tugas-tugas administratif. Namun, agar AI benar-benar memberikan manfaat optimal, penting untuk mempertimbangkan aspek etika, privasi, serta tetap menekankan peran guru sebagai pembimbing utama dalam pendidikan. Selain itu, keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pendekatan pembelajaran konvensional harus tetap dijaga agar siswa tidak kehilangan nilai-nilai fundamental dalam proses belajar.
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.