Konten dari Pengguna

Makna Cinta Apa Adanya dalam Puisi 'Aku Ingin' Karya Sapardi Djoko Damono

Chantigi Mutiara
Mahasiswi Universitas Pamulang, Program Studi Sastra Indonesia
27 November 2021 6:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chantigi Mutiara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by <a href="https://unsplash.com/@diklein?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">David Klein</a> on <a href="https://unsplash.com/s/photos/poetry?utm_source=unsplash&utm_medhium=referral&utm_content=creditCopyText">Unsplash</a>
zoom-in-whitePerbesar
Photo by <a href="https://unsplash.com/@diklein?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">David Klein</a> on <a href="https://unsplash.com/s/photos/poetry?utm_source=unsplash&utm_medhium=referral&utm_content=creditCopyText">Unsplash</a>
ADVERTISEMENT
Sapardi Djoko Damono atau yang akrab dipanggil dengan sebutan SDD merupakan seorang sastrawan yang namanya seringkali kita jumpai di dunia kesenian.
ADVERTISEMENT
Beliau merupakan tokoh sastrawan yang sangat legendaris, bersamaan dengan karya-karyanya yang digemari oleh banyak orang.
Karya-karyanya nya telah banyak sekali dilihat dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Beliau sangat aktif dalam menulis puisi, bahkan beberapa karyanya sudah banyak yang telah resmi dibukukan, seperti karyanya yang fenomenal yang berjudul Hujan Bulan Juni.
Selain itu ada beberapa karya lain dari Sapardi yaitu puisi Aku Ingin, yang pada kali ini akan saya kupas lebih dalam makna dari puisi tersebut.
Puisi tersebut memiliki makna yang cukup dalam. Meskipun setiap orang memiliki pemaknaan yang berbeda-beda, namun intinya akan tetap sama.
Puisi Aku Ingin ini menceritakan tentang perasaan sang penulis yang mencintai pujaan hatinya secara sederhana dan apa adanya, tidak mengharapkan imbalan maupun belas kasihan. Dijelaskan pada larik "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana" merupakan ketulusan sang penulis dalam mencintai pujaan hatinya.
ADVERTISEMENT
Mencintai tanpa mengharapkan imbalan dapat dibuktikan pada larik "Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu" larik tersebut memiliki makna bahwa sang penulis tidak mengutarakan perasaannya kepada sang pujaan hati, ia memilih bungkam dan tidak menunjukkan apa yang ia rasakan.
Dan pada larik "Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" menunjukkan ketulusan hati sang penulis dalam mencintai dan menjaga perasaannya untuk tetap berada dalam hati saja, sampai akhir hayat yang membuatnya tetap memeluk erat perasaan itu.
Jadi kesimpulannya, puisi Aku Ingin ini menjelaskan tentang perasaan hati sang penulis dalam mencintai sang pujaan hati dengan kesederhanaan dan tidak meminta imbalan, tidak memaksa perasaannya untuk terbalaskan.
ADVERTISEMENT