Konten dari Pengguna

Penggunaan Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

Charles Dasiva
Bismillah, Saya Charles Dasiva seorang mahasiswa jurusan kesejahteran sosial UIN Jakarta
18 Desember 2020 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Charles Dasiva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penggunaan Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebelum kita membahas tentang penggunaan bahasa Indonesia pada saat ini, alangkah baiknya kita mengetahui arti atau definisi bahasa terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa adalah sistem lambang bunyi arbriter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Menurut menurut Kridalaksana (1985:12) bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia. Dalam arti lain, bahasa merupakan sarana manusia untuk berpikir yang merupakan sumber awal manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan, sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa telah memungkinkan manusia untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, dan mengantarkan dia memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian. Oleh karena itu, kita yaitu sebagai pengguna bahasa akan sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa merupakan identitas suatu bangsa, bahasa mempunyai peran penting dalam setiap bangsa dan negara. Di Indonesia sendiri, pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional untuk mempersatukan seluruh bangsa dijelaskan dalam teks pada saat peristiwa “Sumpah Pemuda” pada tanggal 28 Oktober tahun 1928. Sebagaimana teks ketiga pada saat peristiwa Sumpah Pemuda tersebut berbunyi: “Kami putra dan putri Indonesia menjujung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.“ Dalam teks tersebut disebutkan bahwa seluruh bangsa dan rakyat Indonesia harus menjujung bahasa persatuan atau nasional yaitu bahasa Indonesia serta memberikan penghormatan tertinggi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Arti dari bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional disini adalah bahasa Indonesia harus menjadi bahasa resmi dan wajib pada saat kegiatan negara yang bersifat resmi atau formal serta pada proses pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah jarang diperhatikan di kalangan masyarakat, terutama pada golongan anak muda. Pesatnya perkembangan globalisasi dan kemajuaan teknologi, membuat anak muda lebih sering menggunakan bahasa yang dominan pada bahasa asing. Sosial media contohnya, sosial media dapat mempengaruhi pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tentunya kita sebagai bangsa Indonesia harus dapat membendungi arus globalisasi dan kemajuan teknologi tersebut agar terjaganya eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia sangat berperan bagi persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia terus berkembang mengikuti zaman dan kehidupan dari masyarakat Indonesia. Pada lingkungan masyarakat, bahasa berfungsi sebagai sarana berkomunikasi dan berperan untuk menyampaikan informasi. Selain itu, bahasa Indonesia juga berperan sebagai sarana untuk integrasi sosial dari ragam bahasa yang ada di Indonesia. Contohnya ketika kita berkunjung atau tinggal di tempat yang berbeda suku atau wilayah dengan kita, pastinya kita akan sulit mengetahui bahasa dan informasi dari tempat tersebut. Nah disinilah peran bahasa Indonesia sebagai integrasi sosial untuk beradaptasi dari ragam bahasa yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berkembangnya bahasa Indonesia pasti akan menyesuaikan dengan berkembannya zaman, karena bahasa mempunyai peran yang sangat penting pada situasi dan kondisi yang terjadi di masyarakat pada zaman itu. Bukan hanya bahasanya saja yang berkembang mengikuti zaman, tapi ada juga istilah-istilah baru yang bermunculan dan belum pernah kita dengar sebelumnya. Cukup banyak istilah-istilah dan bahasa yang bermunculan, sedangkan tidak banyak orang yang dapat memahami istilah tersebut dan kegunaannya. Hingga akhirnya menyebabkan multitafsir yang berbeda-beda di kalangan masyarakat sehingga akan berpengaruh pada perkembangan bahasa dan istilah selanjutnya.
Pada tahun 2020 ini, seluruh dunia sedang menghadapi pandemi yang sangat besar, yaitu Novel Coronavirus atau virus Corona. Corona berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti dalam bahasa Indonesia yaitu “Mahkota” karena bentuknya yang menyerupai mahkota. Kemudian pada tanggal 11 Februari 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa nama dari resmi dari pandemi ini adalah Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) serta WHO juga menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global. Selama lebih dari 10 bulan lamanya (November 2020) wabah ini ditetapkan menjadi pandemi global dunia, banyak sekali perkembangan dan pemunculan istilah-istilah baru dari bahasa. Tak terkecuali di Indonesia terdapat kata-kata dan istilah baru yang beredar dimasyarakat. Tentunya penggunaan istilah-istilah tersebut bertujuan untuk memahami dan menggambarkan situasi yang terjadi. Tetapi jika terjadi kesalahpahaman dan pengertian dari istilah-istilah tersebut, maka makna dari istilahnya juga akan berbeda. Oleh karena itu sangat penting masyarakat harus bisa memahami dan mengetahui apa makna dari istilah-istilah baru yang tersebar pada saat terjadi pandemi Covid-19 ini.
ADVERTISEMENT
Penggunaan dan perkembangan bahasa Indonesia selama pandemi akan sangat berpengaruh pada kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan. Karena, selama pandemi banyak sekali istilah-istilah baru yang bermunculan dan berpotensi untuk membingungkan pengguna bahasa indonesia yaitu masyarakat. Munculnya istilah-istilah baru yang kurang dipahami oleh masyarakat, tentunya akan menimbulkan stigma dan perspektif yang berbeda-beda dari masyarakat sehingga keberadaan bahasa indonesia juga akan terpengaruh oleh pengguna bahasa tersebut.
Istilah-istilah yang baru pada masa pandemi ini tentunya harus dipelajari dan dipahami secara kontekstual agar bisa mencegah terjadinya penggunaan bahasa yang kurang tepat dikalangan masyarakat.
Berikut beberapa istilah yang beredar di masyarakat pada masa pandemi Covid-19 :
1. Epidemi, yaitu penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu; wabah.
ADVERTISEMENT
2. Pandemi, wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.
3. Social Distancing, upaya untuk memutus rantai penyebaran virus dengan melakukan jaga jarak antara orang yang satu dengan orang yang lain.
4. Physical Distancing, yaitu pembatasan fisik atau serangkaian tindakan intervensi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran penyakit menular dengan menjaga jarak fisik antara satu orang dan orang lain serta mengurangi jumlah orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain.
5. Lockdown, yaitu tindakan darurat dengan mengunci akses masuk serta keluar suatu daerah atau negara.
6. APD, yaitu singkatan dari Alat Pelindung Diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Pada situasi pandemi Covid-19 seperti masker, baju medis, face shild, hand sanitizer, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
7. ODP, yaitu singkatan dari Orang Dalam Pantauan. Istilah ini diberikan kepada seseorang yang pernah kontak atau berpergian ke negara yang mengalami penyebaran virus corona walaupun belum menunjukan gejala.
8. WFH, yaitu singkatan dari Work From Home yang artinya adalah bekerja dari rumah.
9. Rapid Test, yaitu tes diagnostik medis yang cepat dan mudah dilakukan.
10. New Normal, yang berarti kenormalan baru.
11. Protokol, yang berarti aturan main atau ketentuan yang berlaku.
12. Hand Sanitizer, yaitu cairan atau gel yang umumnya digunakan untuk mengurangi patogen pada tangan.
13. Disinfektan, yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.
ADVERTISEMENT
14. Panic Buying, yaitu tindakan membeli barang dalam jumlah besar untuk mengantisipasi suatu bencana, setelah bencana terjadi, atau untuk mengantisipasi kenaikan maupun penurunan harga.
Perkembangan dan penggunaan bahasa Indonesia akan terus terjadi dan menyesuaikan dengan situasi atau kondisi yang terjadi pada zaman itu. Dengan bahasa seseorang akan dapat memberikan informasi dan mengekspresikan apa yang ingin ditujukannya. Bahasa merupakan sarana komunikasi sosial yang memiliki tujuan dan makna tertentu. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional merupakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Banyaknya pengaruh bahasa asing dan istilah baru yang berkembang di masyarakat akan menyesuaikan dengan bahasa nasional yang ada, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan pengaruh yang kurang baik pada kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Murti, S. (2015). Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi.
Oktavia, W., & Hayati, N. (2020). POLA KARAKTERISTIK RAGAM BAHASA ISTILAH PADA MASA PANDEMI COVID 19 (CORONAVIRUS DISEASE 2019). Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 1(1), 1-15.
Rahayu, A. P. (2015). Menumbuhkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pendidikan dan pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1), 1-15.
Suwandi, S. (2018). Tantangan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang Efektif di Era Revolusi Industri 4.0. Makalah dipresentasikan dalam Kongres Bahasa Indonesia XI yang diselenggarakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 28-31.
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019#cite_note-119
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4945966/13-istilah-virus-corona-dan-artinya-dari-social-distancing-hingga-lockdown