Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sate “Klatak” ala Lebanon
1 Maret 2019 19:35 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
Tulisan dari Charles Somara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Makanan Lebanon secara umum dapat digambarkan seperti makanan yang berasal dari timur tengah. Namun karena letaknya yang berada di pinggir laut Mediterania, makanan Lebanon juga dipengaruhi oleh makanan-makanan lain yang berasal dari Turki dan daerah-daerah sekitar Mediterania. Salah satu kekhasan makanan Lebanon menurut saya adalah pemakaian bawang putih dan bawang bombay di hampir setiap masakannya. Namun walaupun banyak, makanan tersebut tidak begitu “menyengat” rasa bawang dan bau bawangnya pun tidak terlalu tercium.
Berikut makanan Lebanon yang menurut saya harus sahabat coba:
Biasa dimakan untuk sarapan dan seperti pizza kecil (atau calzone) yang diisi antara keju, za’atar, atau potongan daging dan bawang. Satu porsi manaeesh biasanya tergolong besar dan dapat dibagi untuk dua orang. Saya paling suka manaeesh isi keju, karena kalau digigit kejunya seperti tertarik dan rasanya sangat gurih.
ADVERTISEMENT
Masih untuk sarapan, knefeh juga merupakan sarapan umum di Lebanon. Merupakan roti yang diisi oleh keju lembut dan disiram oleh sirup mawar. Sarapan ini tergolong sangat manis dan ketika makan pertama kali terasa agak eneg. Namun lama kelamaan makanan ini terasa sangat enak dan membuat ketagihan. Porsi yang disajikan juga besar sehingga apabila anda bisa memakan satu porsi sendiri, bisa dipastikan anda akan kenyang paling tidak sampai waktu makan siang tiba.
Hummus merupakan cocolan untuk roti yang dibuat dari chickpeas. Hummus dapat ditemukan di hamper seluruh makanan asal timur tengah, dan di Lebanon hummus divariasikan dan dicampur ke beberapa jenis makanan lain. Saya apabila memakan hummus biasanya saya campur dengan minyak olive yang banyak karena rasanya menjadi semakin enak.
ADVERTISEMENT
Makanan yang berbahan dasar kacang merah dan lentil yang dicampur lemon, minyal olive, dan jinten. Biasa dimakan dengan dicocol roti dan cocok untuk sarapan maupun makan malam. Fuul selain di Lebanon juga bisa dijumpai di negara-negara timur tengah lain seperti Suriah dan Sudan. Kalau memakan fuul, saya biasa memberikan lemon yang cukup banyak sehingga rasanya agak asam.
Saya lupa nama pasti dari makanan ini. Namun bentuknya seperti sate klatak dimana potongan daging kambing ditusuk oleh besi besar dan dibakar. Makanan ini lazim ditemui di Lebanon, namun menurut saya yang paling enak ada di kota Saida (selatan Lebanon). Makanan ini dipesan menurut berat daging, dan satu tusuk sate bisa seberat 150 gram. Biasa dimakan dengan hubus (roti arab) atau kentang goreng. Dagingnya sangat empuk dan apabila anda tidak membatasi diri sendiri, tidak terasa bisa-bisa anda sudah memakan 5 tusuk.
ADVERTISEMENT
Merupakan daging kambing mentah yang dicincang sampai sangat halus dan dicampur rempah-rempah. Makanan ini mirip dengan tartar yang dapat ditemui di makanan khas eropa. Saya sangat suka makanan ini karena rasanya mirip dengan kornet, meskipun bagi sebagian orang makanan ini tergolong mengerikan karena dagingnya yang masih mentah. Namun anehnya kibbeh nayyeh tidak mempunyai aroma daging kambing mentah. Makanan ini biasa saya jadikan makanan pembuka (appetizer) ketika makan di restoran khas Lebanon.
Merupakan usus kambing yang diisi oleh nasi, daging cincang dan rempah, dan dimasak dengan cara direbus. Orang Lebanon hanya memasak makanan ini untuk acara-acara khusus. Pertama kali melihatnya saya agak ngeri karena seperti melihat usus besar diatas piring. Namun begitu mencoba, saya ketagihan. Restoran yang menjual makanan ini sangat jarang karena mungkin tidak umum dijadikan hidangan di restoran.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan kentang yang dipotong kotak-kotak dan digoreng, lalu dicampur dengan bumbu pedas. Batata harra biasa dimakan dengan daging dan sebagai pengganti nasi. Rasanya yang agak-agak pedas membuat ketagihan dan kalau sudah makan tidak akan berhenti sampai habis.
So, sahabat semua, itu tadi kuliner ala Lebanon yang wajib kamu coba. Bila kebetulan kamu menemukan restauran yang menyajikan menu khas Lebanon di Jakarta atau di tempat lain, mungkin daftar yang saya berikan bisa kamu jadikan referensi ya. Terima Kasih