news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dilema Instastory: Niatnya Ingin Bersenang-senang, Tahu-tahu Malah Kena Musibah

Chelomitha Arsy P
Mahasiswa Informatika, Universitas Pembangunan Jaya angkatan 2021
Konten dari Pengguna
20 Desember 2021 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chelomitha Arsy P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Bagaimana? Kok bisa, sih?

ADVERTISEMENT
Pasti tahu dong, tren yang sekarang sedang viral di Instagram stories? Platform social media yang satu ini tidak pernah berhenti membuat inovasi-inovasi secara berkala guna terus meningkatkan kesetiaan pengguna aplikasi yang ada. Pembaharuan yang diberikan oleh Instagram pasti akan dengan cepat menjadi sebuah tren. Namun tidak semua tren harus kita ikuti mentah-mentah, lho!
ADVERTISEMENT
Beberapa minggu lalu, Instagram menambahkan fitur baru berupa stiker "Add Yours". Kehadiran dari stiker ini dengan cepat menjadi sebuah tren di kalangan pengguna Instagram. Stiker ini dengan segera menarik perhatian pengguna Instagram karena dapat membuat pengguna instagram berinteraksi dengan pengguna lain. Jutaan pengguna Instagram telah bergabung dan mencoba fitur baru ini, sebab fitur ini memungkinkan kita bergabung dalam berbagai “tantangan” hanya lewat unggahan sesuai dengan topik yang dimulai, bahkan tanpa perlu saling follow terlebih dahulu. Selain itu fitur ini juga memudahkan pengguna untuk tetap ‘eksis’ diantara circle pertemanannya dengan saling melakukan challenge yang menjadi topik. Bukan hanya itu, banyak pengguna yang memanfaatkan fitur baru ini untuk akhirnya bertemu dengan kawan dan sobat lama. Fitur ini secara lebih lanjut memang memudahkan pengguna Instagram untuk menemukan potensial teman baru dan menjaring jejaring pertemanan dengan ruang lingkup yang lebih luas.
Sumber dari Instastory
Awalnya tren ini memang hanya untuk seru-seruan, dibuktikan dengan tidak berhentinya Instagram stories kawan-kawan kita, atau bahkan kita sendiri, yang turut mengikuti tantangan yang ada di fitur baru ini. Tapi, siapa sangka tren ini malah mengundang korban. Bukan, bukan salah para pengguna Instagram yang turut meramaikan datangnya fitur baru yang menarik ini, toh kita menggunakan media sosial memang bertujuan sebagai salah satu media hiburan.
ADVERTISEMENT

Bagai dua sisi mata uang

Sebenarnya, ‘kan, banyak dari kita bergabung dalam media sosial untuk berbagi. Berbagi keseharian, berbagi sesuatu yang kita senangi, berbagi kenangan yang menurut kita penting untuk diingat selalu. Sayangnya, ada saja orang-orang yang terlampau cerdik dan pintar melihat kesempatan (meski bukan untuk sesuatu yang baik). Fitur yang berbuntut kasus kejahatan ini mengingatkan kita pada pepatah yang dikatakan oleh tokoh bertopeng putih yang sering kali menyampaikan pesan mengenai kejahatan, “Kejahatan bukan hanya terjadi karena ada niat pelakunya, namun juga karena ada kesempatan. Waspadalah, waspadalah!”
Salah satu judul dari fitur baru yang paling banyak diikuti oleh pengguna Instagram Indonesia berjudul “Variasi nama panggilan kamu”, yang merupakan tindakan kecil yang kita pikir tidak berbahaya, toh cuma untuk seru-seruan. Banyaknya pengguna Instagram yang mengikuti tantangan ini tentu saja untuk mengenang nama panggilan unik, yang seringkali disematkan karema hal-hal lucu disekeliling kita. Sayangnya hal ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang mengaku-ngaku adalah teman kita sejak kecil dan meminjam uang. Terdorong empati karena pikir kita dia benar-benar teman baik waktu kecil dulu, meskipun sekarang sudah lupa, akhirnya tergerak juga hati ini untuk membuka mobile banking dan wushh, begitu saja uang melayang alias kita ternyata baru saja tertipu.
ADVERTISEMENT
Ada pula tantangan lain yang meminta kita saling pamer nama ibu. Terbawa keseruan tren, malah luput dari pikiran kita bahwa nama ibu adalah informasi luar biasa penting. Sebab data tersebut tersambung dengan banyak akun pribadi terutama informasi perbankan yang pastinya sangat beresiko untuk dibobol oknum tidak bertanggung jawab, bahkan kartu keluarga. Sembarangan berbagi tanpa memperhatikan itu bikin kita jadi sasaran penipuan yang empuk. Aduh!

Ikut tren boleh, tapi data pribadi jangan sampai bocor

Menyenangkan memang untuk bisa berbagi di media sosial. Meski terhalang jarak dan hanya lewat layar ponsel, rasanya seperti tetap dekat karena bisa berinteraksi seru lewat Instagram. Namun, jangan sampai kita malah membahayakan diri sendiri karenanya.
Ikut tren boleh, tapi tetap harus bijak memilah apa-apa saja yang layak dibagikan dan apa yang tidak. Sebab percayalah, rasa serunya tidak sebanding dengan kerugian yang bisa menimpa kita karena tidak berhati-hati.
ADVERTISEMENT