Apakah Aku Mengalami Eating Disorder?

Chelsea Theresia Wang
Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
24 Juni 2023 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chelsea Theresia Wang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Eating Disorder. Foto : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Eating Disorder. Foto : Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah saat ini kalian sudah memasuki masa remaja? Jika iya, berarti pada saat ini kalian sudah memasuki fase yang dimana kalian akan mulai mengembangkan jati diri serta mulai memiliki gambaran penampilan fisik yang dianggap ideal. Sering terjadi pada masa remaja, ketika ingin memiliki penampilan fisik yang ideal, mereka akan melakukan segala usaha untuk mendapatkannya. Karena kegigihan mereka dalam mendapatkan hal tersebut, justru para remaja berakhir mengalami gangguan makan atau biasanya disebut dengan eating disorder (Ikandani, 2022). Oleh karena itu, mari kenali lebih dalam mengenai eating disorder.
ADVERTISEMENT
Mengenal Lebih Dalam Mengenai Eating Disorder
Eating disorder merupakan gangguan terhadap perilaku makan yang memiliki pengaruh yang tidak baik terhadap kesehatan fisik, emosi, dan fungsi kehidupan sehari-hari pada seseorang. Seseorang yang memiliki obsesi pada penampilan fisik yang ideal dapat membuat orang tersebut mengalami makan yang terlalu banyak maupun makan terlalu sedikit. Jika, hal ini terus dibiarkan dapat meningkatkan risiko gangguan jantung, sistem pencernaan, tulang, serta gigi dan mulut, dan penyakit lainnya (Putri, 2021).
Adapun penyebab yang membuat seseorang mengalami gangguan makan, yaitu : (Pittara, 2022)
• Genetik. Penyebab gangguan makanan yang berasal dari gen yang bisa saja mempengaruhi kemungkinan individu mengalami gangguan makan (Putri, 2021).
• Keturunan. Pada penyebab ini dimana seseorang mengalami gangguan makan dikarenakan adanya riwayat gangguan yang sama pada orang tua atau saudara kandung.
ADVERTISEMENT
• Biologis. Pada penyebab biologis berasal dari adanya perubahan zat kimia tertentu dalam otak yang dapat mempengaruhi gangguan makan.
• Psikologis. Jika berdasarkan psikologis bisa berasal dari seseorang yang mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan obsessive compulsive disorder.
Apa Saja yang Termasuk Eating Disorder?
Ada beberapa jenis pada eating disorder, yaitu : (Kalat, 2019)
1. Obesitas atau binge-eating yang merupakan kelebihan berat badan yang ditandai dengan lemak tubuh yang berlebihan. Pada obesitas ini memiliki tiga jenis heritabilitas, yaitu :
• Obesitas sindrom merupakan obesitas yang berasal dari gen yang menyebabkan masalah medis termasuk obesitas. Misalnya, sindrom prader-willi yang merupakan sindrom yang ditandai dengan cacat kognitif ringan, perawakan pendek, dan obesitas serta memiliki ghrelin 4-5 kali lebih tinggi dari orang biasanya.
ADVERTISEMENT
• Obesitas monogenic merupakan obesitas yang berasal dari gen tunggal yang menyebabkan obesitas tanpa kelainan fisik dan mental lainnya. Obesitas ini bisa terjadi sejak masa kanak-kanak.
• Obesitas poligenic merupakan obesitas paling umum yang berkaitan dengan banyak gen yang memiliki kemungkinan untuk meningkatkan sedikit terjadinya obesitas serta faktornya bisa berasal dari lingkungan.
2. Anorexia Nervosa yang merupakan pergantian antara makan berlebihan dan periode ketat yang berarti seseorang akan mengalami makan yang banyak tetapi di waktu bersamaan, makanan itu akan dimuntahkan lagi untuk mempertahankan berat badan ideal. Seseorang yang mengalami anorexia nervosa akan menunjukkan kelainan biokimia, seperti peningkatan produksi ghrelin dan hormon yang berhubungan dengan peningkatan nafsu makan.
3. Bulimia Nervosa yang merupakan penolakan makanan dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Mereka yang mengalami bulimia nervosa tidak menganggap bahwa makanan tidak enak, tetapi mereka mengekspresikan ketakutan yang berlebihan akan gemuk. Umumnya, penderita bulimia akan merasakan keluhan fisik seperti sakit tenggorokan, gusi berdarah, pembengkakan pada wajah atau kelenjar di rahang, gangguan siklus menstruasi, serta gigi sensitif dan rusak (Pittara, 2022).
ADVERTISEMENT
Adakah Pengobatan dan Pencegahan Eating Disorder?
Adapun beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan, seperti psikoterapi yang dapat membantu seseorang mengubah kebiasaan yang tidak sehat menjadi kebiasaan yang sehat. Psikoterapi bisa meliputi terapi kognitif perilaku dan terapi dasar keluarga yang melibatkan orang tua si penderita. Kemudian, adanya rawat inap yang dimana hal ini akan terjadi dikarenakan sudah mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti anorexia maupun bulimia yang dapat menyebabkan malnutrisi. Terakhir, dengan adanya penggunaan obat-obatan, seperti antidepresan dan anti-kecemasan yang dapat membantu mengatasi gejala depresi maupun gangguan kecemasan (Katyusha, n.d.).
Selain, adanya pengobatan yang bisa dilakukan. Adapun pencegahan yang dapat membantu menumbuhkan perilaku makan yang sehat, seperti menerapkan pola pikir yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga rutin, dan menghilangkan pemikiran bahwa penampilan yang ideal menentukan kesuksesan dan kebahagian, serta menanamkan pemahaman bahwa diet ketat bisa menyebabkan gangguan, baik terjadi gangguan pada fisik maupun mental (Pittara, 2022).
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui pengenalan mengenai eating disorder, marilah memiliki pola hidup yang sehat tanpa perlu memikirkan mengenai penampilan fisik yang ideal dikarenakan gambaran penampilan fisik yang ideal inilah yang membuat kita memiliki pemikiran untuk membentuk penampilan fisik dengan makan yang berlebihan ataupun melakukan diet yang sangat ketat. Maka dari itu, mari lakukanlah pencegahan sebelum kita mengalami gangguan makan yang bisa menyebabkan hal yang tidak baik bagi diri kita. Cintailah dirimu sendiri!