Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Deja Vu, Keadaan Seseorang Merasa Pernah Mengalami Kejadian yang Sama
25 April 2023 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Chelsea Theresia Wang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalian pastinya pernah mengatakan kepada diri sendiri “kok, kayaknya aku pernah ngalamin ini deh” atau pernahkah kalian merasa familiar atau merasa seperti sudah mengalami suatu kejadian tertentu? Mungkin banyak dari kita sudah pernah merasakan hal tersebut ya. Hal tersebut dikenal oleh kalangan generasi sekarang dengan sebutan deja vu. Oleh karena itu, mari kenali lebih dekat dengan deja vu.
ADVERTISEMENT
Deja Vu merupakan suatu keadaan seseorang yang merasakan suatu kejadian yang sangat familiar ataupun merasa seperti sudah mengalami suatu kejadian tertentu, padahal kejadian tersebut belum pernah terjadi pada kenyataannya (Adrian, 2021).
Fenomena deja vu merupakan fenomena unik bahkan sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis (Rahma, 2022). Pada Psychology Today menyampaikan bahwa terdapat 60 hingga 70 persen dari seluruh populasi di dunia pernah mengalami fenomena deja vu (Hakim, 2016).
Kemudian, terdapat penelitian terbaru yang dilansir dari Medical Daily yang menyatakan bahwa ternyata fenomena deja vu bukan terjadi karena kita pernah mengalami kejadian tersebut sebelumnya, namun hal ini terjadi karena adanya sebuah tipuan otak.
Dengan kata lainnya, fenomena deja vu merupakan sebuah hasil dari pengecekan yang dilakukan oleh otak terhadap memori dan memastikan bahwa memori yang ada di otak masih berfungsi dengan normal (Hakim, 2016).
ADVERTISEMENT
Apa yang Membuat Seseorang Mengalami Fenomena Deja Vu?
Saat ini, fenomena deja vu belum bisa dipastikan faktor terjadinya dikarenakan apa sehingga fenomena ini masih dijadikan bahan penelitian para ilmuwan.
Walaupun masih menjadi bahan penelitian, tetapi ada yang menyebutkan bahwa deja vu bisa terjadi akibat adanya keinginan terpendam alam bawah sadar manusia. Teori yang mungkin bisa menjelaskan fenomena ini, yaitu proses penyimpanan memori dalam otak. Dalam teori ini menjelaskan bahwa memori tersimpan di dalam lobus temporal di otak.
Lobus temporal berfungsi untuk membantu kita dapat mengenali pengalaman yang familiar. Adapun, teori lain yang menyebutkan bahwa adanya kesalahan otak dalam menyimpan sebuah informasi yang diterima di memori jangka panjang yang seharusnya ada di memori jangka pendek (Winasis, 2022).
ADVERTISEMENT
Teori di Balik Terjadinya Fenomena Dejavu
Banyak teori yang bisa menyatakan bahwa bisa terjadinya fenomena deja vu pada seseorang, yaitu:
• Split perception
Pada teori ini menjelaskan bahwa fenomena deja vu bisa terjadi dikarenakan seseorang melihat sesuatu pada dua waktu yang berbeda (Adrian, 2021). Selain itu, dapat diartikan bahwa otak manusia mungkin dapat menerima visual atau informasi lebih dari apa yang disadari (Fadli, 2023).
• Memory recall
Teori ini menjelaskan bahwa fenomena tersebut memiliki kaitan langsung dengan cara seseorang memproses dan mengingat suatu kejadian. Jika dalam teori ini, deja vu bisa terjadi sebagai respons terhadap peristiwa yang menyerupai dengan sesuatu yang pernah dialami seseorang tetapi kejadian tersebut tidak diingat (Adrian, 2021).
ADVERTISEMENT
• Gangguan listrik otak
Di dalam teori ini menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika otak mengalami sebuah gangguan yang minor sehingga terbentuk sebuah impuls atau aliran listrik yang sedikit berbeda dari biasanya. Kelainan ini bisa mirip dengan kondisi otak pada pasien yang mengidap epilepsi (Adrian, 2021).
Dari pemaparan yang telah disampaikan bahwa bisa disimpulkan fenomena deja vu memang belum bisa dipastikan apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Walaupun belum ada kepastiannya, deja vu bukanlah kejadian mistis yang biasanya dikatakan oleh orang-orang.