Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Inovasi Produksi Olahan Instan pada Industri Jamu di Padukuhan Ngelosari
25 Agustus 2024 8:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Chelsea Dyah Ayu Niken tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jamu Tradisional Ngelosari Ngupoyo Sehat merupakan produk yang dibuat oleh industri olahan jamu Padukuhan Ngelosari di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Industri jamu ini telah ada sejak tahun 2020 . Pembuatan jamu ini dibuat swadaya oleh kelompok KWT Sekar Kenanga yang berisikan ibu ibu di desa ngelosari.
ADVERTISEMENT
Produksi jamu didukung dengan adanya berbagai bahan baku olahan jamu ditanam sendiri oleh pengelola di sebuah taman, yaitu Taman Toga Ngupoyo Sehat dimana tanaman yang ditanam sangat bervariasi, mulai dari tanaman obat, rempah-rempah, buah, dan sayuran. Beberapa tanaman obat dan rempah yang diolah oleh industri jamu yaitu, kunyit, kunyit putih mangga, temulawak, secang, jahe, kencur, dll. Kemudian produk yang paling sering diproduksi, yaitu kunyit asem, jahe wangi, dan beras kencur.
Olahan yang dibuat oleh kelompok swadaya masyarakat ini masih sederhana, dalam bentuk jamu cair yang memiliki masa simpan sebentar. KKN UNS 324 memberikan program berupa inovasi baru yang mana hal tersebut direalisasikan dengan adanya workshop jamu. Workshop jamu dilaksanakan dengan tujuan guna membuat inovasi baru dalam bidang pengolahan jamu yang semula di jamu tradisional dalam bentuk cair ke jamu instan dalam bentuk bubuk yang mana hal tersebut juga bermanfaat pada daya tahan produk yang lebih lama dan kemasan yang lebih praktis sehingga memperluas pangsa pasar dari olahan jamu KWT Sekar Kenanga.
ADVERTISEMENT
Kegiatan workshop tersebut dilakukan pada hari sabtu 27 Juli 2024 dan dihadiri oleh anggota aktif dari KWT Sekar Kenanga sebanyak 32 audiens. Acara yang berlangsung kurang lebih 3 jam itu memberikan insight baru dalam pengolahan jamu instan. acara yang diisi langsung oleh ibu wagiyanti selaku ketua koperasi Jati Husada Mulya mandiri berjalan lancar dari awal hingga akhir.
Workshop tersebut mengajarkan berbagai keterampilan penting dalam pengolahan tanaman herbal, terutama secang, temulawak, dan kunir putih mangga, menjadi produk instan yang siap dikonsumsi. Para peserta akan mempelajari secara mendalam setiap tahap proses produksi, dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas hingga teknik-teknik pengolahan yang tepat untuk menjaga kandungan nutrisi dan khasiat herbal tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, workshop ini juga akan membahas metode pengeringan dan penggilingan yang efektif untuk menghasilkan serbuk instan yang halus dan mudah larut. Tidak hanya berhenti di sana, peserta juga akan mendapatkan pengetahuan tentang cara mencampur dan mengolah bahan-bahan tersebut agar tetap stabil dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pada sesi akhir, materi workshop akan difokuskan pada proses pengemasan. Peserta akan diperkenalkan dengan berbagai teknik pengemasan modern yang tidak hanya menjaga kualitas produk, tetapi juga meningkatkan daya tarik visual sehingga lebih menarik bagi konsumen. Aspek-aspek penting seperti pemilihan bahan kemasan, desain label, dan teknik penyegelan juga akan dibahas secara detail. Dengan mengikuti workshop ini, peserta diharapkan mampu menghasilkan produk herbal instan berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi pengolahan jamu tradisional. Dengan adanya pelatihan dan pengetahuan yang disampaikan, masyarakat akan lebih mampu mengolah bahan-bahan herbal menjadi produk jamu yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga memiliki daya saing yang kuat di pasar. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat setempat, karena produk jamu yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan lebih luas dan lebih kompetitif.
Selain itu, dengan adanya inovasi dan peningkatan dalam pengolahan jamu, masyarakat juga diharapkan dapat mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis jamu yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga melestarikan warisan budaya lokal dalam bentuk jamu tradisional.
ADVERTISEMENT