Konten dari Pengguna

Tafsir: Pandemi di Jajaran Pemerintahan

chevy ning suyudi
ASN bekerja di Bappeda Kota Kediri
25 Maret 2023 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari chevy ning suyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi seseorang sedang melakukan buka bersama sambil video call dengan teman. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi seseorang sedang melakukan buka bersama sambil video call dengan teman. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan buka bersama oleh seluruh pegawai pemerintahan selama bulan Ramadhan tahun ini ditiadakan. Alasannya karena masih dalam masa transisi pandemi covid-19 menuju endemi.
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang terasa tidak lazim itu karena dibatasi hanya untuk pegawai pemerintahan, khawatir saja kalo banyak yang salah tafsir seperti saya, bahwa pegawai pemerintahan tidak boleh berkerumun, atau berkumpul untuk makan pada saat berbuka.
Istilah yang saya tahu adalah sebagai carrier atau OTG, yaitu orang yang diduga pembawa virus namun tidak bergejala atau gejalanya sangat ringan, sehingga mereka tidak boleh berkumpul atau berkerumun dengan masyarakat agar tidak terjadi penyebaran. Tidak peduli meskipun ada yang sudah melakukan vaksin hingga booster kedua.
Buka bersama sudah menjadi tradisi dalam kurun waktu yang lama. Acara untuk membatalkan puasa dengan makan dan minum secara berjemaah, dilakukan pada saat terbenam matahari atau waktu salat maghrib.
ADVERTISEMENT
Itu artinya, pegawai pemerintahan masih memiliki potensi penyebaran virus covid-19 terutama di waktu maghrib dan pada saat makan. Untuk berkumpul melakukan aktivitas lain masih dibolehkan, seperti melakukan salat maghrib berjemaah, pengajian, atau doa bersama.
Subjek larangannya sangat spesifik, yaitu pegawai pemerintahan. Predikatnya juga sangat spesifik, yaitu buka bersama. Keterangan waktunya pun demikian, yaitu saat maghrib.
Salah satu dari ketiga komponen larangan tersebut tidak terpenuhi, maka dibolehkan melakukan kegiatan berkumpul. Masyarakat yang bukan sebagai pegawai pemerintahan sangat boleh berkumpul untuk buka bersama.
Dalam pelaksanaannya tentu semua masyarakat harus memahami dan mendukung, agar potensi penyebaran covid-19 dapat dihindari. Diperlukan perasaan empati yang dalam dan juga toleransi, harus ada rasa saling menghargai dan menghormati.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang melakukan acara buka bersama, agar jangan mengundang pegawai pemerintahan, meskipun statusnya sebagai tetangga, teman, atau keluarga. Apabila terpaksa ingin mengajak silaturahmi, sebaiknya dibuatkan acara sahur bersama, atau mungkin acara ngabuburit bersama, agar lebih aman.
Masyarakat agar menahan diri jangan mencoba untuk mengatai mereka sombong ketika tidak menghadiri acara buka bersama. Sama seperti tempat hiburan yang tutup selama Ramadhan, para pegawai pemerintahan juga sedang menutup diri dari perbuatan berbuka bersama.
Demikian juga apabila selesai salat jemaah maghrib di masjid atau mushola mereka tidak menyantap takjil yang disediakan, mohon dimaafkan. Itu semua dilakukan untuk keselamatan masyarakat luas.
Agar diperhatikan juga untuk para pejabat pemerintahan yang nantinya dihadapkan pada kerja lembur melewati waktu maghrib, diusahakan untuk berbuka puasa dengan menyendiri, jangan terpancing untuk mengajak teman lemburnya makan berbuka di kantor. Sekali lagi ingat, masih transisi pandemi menuju endemi.
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan tahun ini menjadi bulan keprihatinan bagi pegawai pemerintahan. Mereka masih belum selesai berjuang menghentikan pandemi covid-19. Sejak tahun 2020, para pejuang covid-19 dari jajaran pemerintahan tak kenal lelah membatasi penyebaran covid-19, mulai dari penerapan PPKM, pemberian bantuan, penanganan pasien, bahkan sampai pemakaman pasien yang meninggal.
Masih belum hilang dari ingatan beberapa pegawai pemerintahan yang meninggal saat berjuang menangani pandemi covid-19. Ada tenaga kesehatan, anggota kepolisian, tentara, juga beberapa anggota satgas covid-19 dari pemerintah pusat maupun daerah yang bertugas di lapangan. Mereka semua pahlawan sehingga Indonesia tinggal selangkah lagi masuk ke masa endemi.
Apabila seluruh jajaran pemerintahan dapat melewati bulan Ramadhan ini dengan disiplin untuk tidak berkumpul melakukan buka bersama, tentu akan menjadi sosok pahlawan bagi seluruh rakyat Indonesia, karena akan benar-benar terbebas dari pandemi covid-19, sehingga di tahun 2024 nanti semua umat muslim Indonesia tanpa terkecuali dapat melakukan buka bersama.
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Demikian juga ikhtiar seluruh jajaran pemerintahan untuk tetap berjuang melawan penyebaran covid-19 dengan tidak melakukan buka bersama dapat tercatat sebagai amal kebaikan dan mendapat pahala berlipat.