Sepenggal Kisah Hidup di AS sebagai Triple Minoritas (Bagian 4)

Konten dari Pengguna
20 November 2018 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chiara Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jokowi dan Trump di KTT G20 (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Trump di KTT G20 (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Kali ini saya mau cerita tentang berbagai kesamaan Indonesia dengan Amerika Serikat. Cerita kali ini terinspirasi oleh obrolan ringan saya dengan mentor/mantan atasan saya di Konsulat Jenderal RI di New York, Pak Winanto Adi.
ADVERTISEMENT
Kita mengamati bahwa Indonesia dan AS itu memiliki berbagai kesamaan yang mendasar dan salah satunya adalah 'hobi' founding fathers kedua negara yang sama-sama gemar 'burung'. Hal ini terbukti dari lambang kedua negara. Indonesia memiliki burung Garuda sedangkan AS punya Bald Eagle.
Menurut sumber terbuka, desain awal burung Garuda sempat mengalami perubahan beberapa kali, di antaranya adalah penambahan jambul pada kepala burung agar tidak menyerupai bald eagle AS.
Did you guys know that? I just found out! Kalo bald eagle merupakan salah satu jenis burung yang memang terdapat di benua Amerika Utara, Garuda merupakan burung mitologi kuno dalam sejarah Indonesia yang merupakan kendaraan Wishnu serupa dengan burung Elang Rajawali.
ADVERTISEMENT
Kedua lambang tersebut juga memiliki warna yang sama yaitu warna emas yang berarti keberanian, kekayaan, kebijakan, keagungan, dan kejayaan.
AS memilih Bald Eagle sebagai lambang negaranya karena burung tersebut merupakan burung yang hanya terdapat di Amerika Utara sehingga ada rasa kepemilikan khusus untuk AS. Selain itu, bald eagle juga memiliki dan mewakili sifat kesetiaan, keberanian, keagungan, dan kekuatan.
#BuildingArchipeLEGO di Kota Kasablanka (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
#BuildingArchipeLEGO di Kota Kasablanka (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Kedua burung lambang negara tersebut juga memiliki shield (perisai) di dadanya. Untuk Indonesia, perisai di burung garuda melambangkan ke lima sila Pancasila:
1. Sila Pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" berada di tengah diwakili dengan gambar bintang emas berlatar belakang hitam.
2. Sila Kedua "Kemanusiaan yang beradil dan beradab" terletak di kanan bawah diwakili dengan rantai emas berlatar merah.
ADVERTISEMENT
3. Sila Ketiga "Persatuan Indonesia" tertelak di kanan diwakili dengan gambar pohon beringin berlatar putih.
4. Sila Keempat "Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" di kiri atas dilambangkan dengan kepala banteng berlatar merah.
5. Sila Kelima "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" di kiri bawah dilambangkan dengan kapas dan padi berlatar putih.
Setelah saya pikir-pikir, penempatannya tidak biasa ya. Tidak searah jarum jam. Mungkin lebih ditekankan pada estetika penempatan simbol dalam proses desainnya.
Untuk AS, perisai tersebut terdiri dari:
1. Chief, bagian atas perisai berbentuk persegi panjang horizontal berwarna biru yang melambangkan keteguhan, keadilan, dan kesiapsediaan.
2. Pale, garis vertikal di bawah Chief berwarna merah yang melambangkan keberanian dan kekuatan, dan putih yang melambangkan kesucian dan kemurnian. Total Pale sejumlah 13 melambangkan 13 negara bagian yang paling pertama bergabung dengan AS.
Sepenggal Kisah Hidup di AS sebagai Triple Minoritas (Bagian 4) (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Sumber Wikipedia
ADVERTISEMENT
Selain itu kedua lambang negara tersebut juga sama-sama memiliki pita dengan tulisan bertinta hitam walaupun berbeda posisi. Garuda Pancasila memegang pita tersebut dengan kakinya, Bald Eagle menggigit dengan paruhnya.
Sudah pasti tau dong isi tulisannya apa? Surprisingly, tulisannya memiliki arti yang mirip walaupun menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa nasional kedua negara. Indonesia menggunakan Bahasa Sansekerta "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti 'berbeda-beda tetap tetap satu'.
AS menggunakan Bahasa Latin "E Pluribus Enum" yang berarti 'out of many, one' atau 'dari banyak, menjadi satu'. Mirip kan yah.
Setelah ditelaah, mungkin memang founding fathers kita ketika merancang simbol negara di tahun 1950 terinspirasi dari lambang negara AS namun didesain ulang dan diterjemahkan dengan penambahan kekhasan Indonesia agar menjadi milik dan karakter Bangsa Indonesia seutuhnya.
ADVERTISEMENT
Jadi teringat waktu saya SD hingga SMP, pelajaran PMP atau Pendidikan Moral Pancasila itu sebenarnya mata pelajaran yang paling membosankan bagi saya. Namun setelah saya dewasa saya baru mengerti pentingnya pelajaran ini untuk keutuhan bangsa.
Latar belakang Bangsa Indonesia dengan keanekaragaman suku, bahasa, budaya, agama, yang sangat kompleks membutuhkan satu payung simbol untuk menyatukan seluruh perbedaan tersebut. Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan nilai-nilai universal yang diidamkan oleh seluruh umat manusia terlepas dari latar belakangnya.
Pancasila menjadi simbol tolerasi dan moderasi. Alhamdulillah saya sangat bersyukur memiliki Pancasila. Mari bersama-sama kita jaga Pancasila yang merupakan azimat untuk menjaga kerukunan bangsa. Mari bersama-sama kita mencintai tanah air Indonesia karena mencintai tanah air adalah sebagian dari iman. I love my country Indonesia, you should too!
ADVERTISEMENT