Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengetahui Tingkat Kesadaran Berdasarkan Ilmu Kesehatan
14 November 2022 21:06 WIB
Tulisan dari CHIEKA PUDJI RAHAYU UINJKT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Glasgow Coma Scale atau lebih dikenal dengan GCS merupakan skala yang digunakan dalam bidang kesehatan untuk mengetahui tingkat kesadaran seseorang. Secara umum tingkat kesadaran seseorang dapat dinilai melalui tiga hal, yaitu Eyes (mata), Verbal (suara), dan Motorik (pergerakan tubuh). Nilai tingkat kesadaran paling tinggi adalah 15, sedangkan yang paling rendah adalah 3.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah cara menghitung GCS yang diterapkan dalam Ilmu Kesehatan :
1. Eyes (mata)
Diberikan nilai 1 saat diberikan rangsangan berupa cubitan dimata, mata pasien tidak bereaksi dan tetap terpejam. Diberikan nilai 2, saat diberikan rangsangan mata pasien terbuka. Diberikan nilai 3 saat diberikan perintah untuk membuka mata, pasien membuka matanya dan mengikuti instruksi. Diberikan nilai 4 saat mata pasien dapat terbuka secara spontan tanpa bantuan rangsangan dan instruksi.
2. Verbal (suara)
Diberikan nilai 1 saat dipanggil atau diberikan rangsangan pasien tidak mengeluarkan suara. Diberikan nilai 2 saat diberikan rangsangan seperti dicubit, pasien mengeluarkan suara rintihan. Diberikan nilai 3 saat diberikan rangsangan pasien mengeluarkan kata-kata, seperti sakit. Diberikan nilai 4 saat ditanya pasien memberikan respons dan mampu menjawab pertanyaan, namun pasien tampak kebingungan dan tidak lancar dalam berkomunikasi. Diberikan nilai 5 saat pasien dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan secara sadar, mengetahui tempat, waktu, dan lawan bicara.
ADVERTISEMENT
3. Motorik (Gerakan)
Diberikan nilai 1 saat diberikan perintah atau rangsang nyeri, pasien tidak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali. Diberikan nilai 2 saat diberikan perintah atau rangsang nyeri, pasien hanya dapat mengepalkan tangan atau ekstensi. Diberikan nilai 3 saat diberikan perintah atau rangsang nyeri, pasien hanya mampu menekuk lengan dan memutar bahu atau sering disebut fleksi. Diberikan nilai 4 saat diberikan rangsangan nyeri, pasien dapat menggerakkan anggota tubuhnya menjauhi rangsang nyeri. Contohnya, ketika dicubit pasien memberikan respons dengan menjauhi tangannya. Diberikan nilai 5 saat diberikan rangsang nyeri, pasien dapat menjauhi anggota tubuhnya dan menunjukkan lokasi nyeri yang dirasakan. Diberikan nilai 6 saat diperintahkan pasien dapat menggerakkan semua anggota tubuhnya dengan baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah macam-macam tingkat kesadaran dalam Ilmu Keperawatan :
1. Compos Mentis, merupakan kondisi ketika pasien sadar secara penuh dan dapat menjawab pertanyaan yang ditujukan dengan jelas. Tingkat kesadaran compos mentis memiliki rentang nilai 14-15.
2. Apatis, merupakan kondisi ketika pasien merasa takut untuk berhubungan dengan lingkungan sekitar, sehingga menimbulkan sikap acuh tak acuh. Tingkat kesadaran apatis memiliki rentang nilai 12-13.
3. Delirium, merupakan kondisi ketika pasien tidak dapat tidur dengan normal dan melakukan aktivitas dengan lancar. Gejala yang timbul adalah gelisah, disorientasi tempat dan waktu. Tingkat kesadaran delirium memiliki rentang nilai 10-11.
4. Somnolen, merupakan kondisi ketika pasien hanya dapat memberikan respons jika diberikan rangsangan. Namun, ketika rangsangan yang diberikan berhenti maka pasien tidak akan memberikan respons, ditandai dengan jam tidur yang meningkat serta respons psikologis menjadi lambat. Tingkat kesadaran somnolen memiliki rentang nilai 7-9.
ADVERTISEMENT
5. Stupor, merupakan kondisi ketika pasien hanya mampu memberikan respons saat diberikan rangsangan yang kuat. Namun, mereka tidak dapat memberikan respons secara penuh. Gejala yang timbul adalah refleks pupil mata yang baik, tetapi keinginan untuk BAB/BAK tidak dapat dikontrol. Tingkat kesadaran stupor memiliki rentang nilai 5-6.
6. Semi Koma, merupakan kondisi ketika pasien tidak memberikan respon ataupun sadar meskipun sudah diberikan rangsang nyeri yang kuat. Namun, respons pupil mata masih baik. Tingkat kesadaran semi koma memiliki rentang nilai 4.
7. Koma, merupakan kondisi ketika pasien tidak memberikan respons ketika diberikan perintah, rangsang nyeri yang kuat. Pasien hanya diam, tidak ada pergerakan tubuh yang spontan maupun respons terhadap nyeri. Tingkat kesadaran koma memiliki rentang nilai 3.
ADVERTISEMENT
Tingkat kesadaran dapat mempengaruhi seseorang ketika memberikan respons terhadap suatu perintah atau melakukan aktivitas. Oleh karena itu, kita harus mengetahui tingkat kesadaran kita agar tidak terjadi hal-hal yang buruk. Dengan penjelasan diatas, kita dapat menghitung tingkat kesadaran yang ada pada diri kita.
Sumbver Bacaan
Sghirlanzoni, A., Lauria, G., Chiapparini, L. Prognosis of Neurological Diseases. (2015). Italia: Springer Milan.
Robinson, D., Watkins, R., Jones, H. Handbook of Cognition and Emotion. (2013). Britania Raya: Guilford Publications.